Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Liverpool Brendan Rodgers buka suara soal isu pemecatan yang akhir-akhir ini santer menerpanya. Dia menyatakan telah bekerja keras untuk membawa kemajuan bagi Liverpool.
Kontras dengan kerja keras yang diklaim Rodgers, performa Liverpool payah. Dari enam pertandingan terakhir yang dilaluinya, hanya satu pertandingan yang dimenangi, yaitu laga Piala Liga melawan tim kasta keempat, Carlisle. Itu pun melalui adu penalti.
Media Inggris menulis Rodgers diberi waktu 10 hari untuk menunjukkan peningkatan performa timnya. Kalau tidak, dia dipecat.
Menurut manajer berusia 42 tahun itu, tekanan yang dia hadapi sekarang wajar. "Jika Anda seorang manajer di klub sebesar ini, selalu ada spekulasi di sekitar pekerjaan Anda. Jika tim Anda sering kalah, spekulasi semakin santer," kata Rodgers. "Ada 10 manajer yang diisukan bakal direkrut Liverpool sepanjang saya berada di sini. Anda bisa menganggapnya sebagai bagian dari sepak bola."
Rodgers pun melanjutkan dengan menyinggung hubungannya dengan pemilik klub Liverpool. "Saya rutin menjalin kontak dengan pemilik klub ini. Hubungan kami kuat. Apakah saya akan berada di sini untuk satu hari lagi, satu bulan, satu tahun lagi, berapapun lamanya, saya selalu punya respek buat pemilik klub dan orang-orang yang bekerja dengan saya di sini, seperti Ian Ayre (kepala eksekutif Liverpool)," ujarnya.
Mantan manajer Swansea City ini mengatakan selama tiga tahun memimpin Liverpool, dia telah menjadi manajer yang jauh lebih baik. Namun, dia juga mengerti bahwa fan ingin melihat hasil. “Satu kemenangan dan kembali ke empat besar Liga Inggris. Ini masih sangat dini," kata dia.
"Saya masih ingin menjadi manajer hingga 20 tahun lagi. Saya rela jika memang 20 tahun itu saya tidak berada di Liverpool. Tapi saya ingin berjuang untuk pemain-pemain di sini. Mereka adalah orang-orang luar biasa. Mereka bekerja lebih keras daripada sebelum-sebelumnya," Rodgers menambahkan.
Pada 2014, Rodgers membawa Liverpool hampir meraih gelar juara Liga Inggris. Tapi, di tiga pertandingan terakhir, mereka hanya mampu meraih empat poin. Manchester City-lah yang akhirnya menjadi juara.
ESPN | GADI MAKITAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini