Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia terus memperjuangkan kelas 62 kilogram angkat besi agar tak dihapus Asia Weightlifting Federation dari Asian Games 2018. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia masih bernegosiasi di tingkat federasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saat ini sedang negosiasi karena ini keputusannya dengan OCA (Olympic Council of Asia)," ujarnya di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kelas 62 kg dihapus lantaran Asian Games mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020, yang hanya memiliki tujuh nomor angkat besi. Kelas tersebut merupakan salah satu andalan Indonesia.
Ketika pemerintah hendak memperjuangkan nomor tersebut, muncul kendala dari dalam negeri. Indonesia hanya mengatur 462 cabang olahraga. Jika ingin memasukkan kembali nomor 62 kg, Indonesia harus merelakan satu nomor lain. Solusi lainnya adalah menambah satu nomor. Namun apa pun keputusannya butuh persetujuan OCA.
Chef de Mission (CdM) Asian Games Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan peluang untuk memasukkan kembali nomor 62 kg ke Asian Games 2018 masih ada. "Kita tunggu Pak Erick Thohir yang sedang memperjuangkannya. Insya Allah bisa," ucapnya.
Selain Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc), Komite Olimpiade Indonesia pun terus berupaya menghadirkan nomor tersebut. Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) juga ditugasi mencari lobi-lobi untuk memecahkan masalah tersebut.
VINDRY FLORENTIN