Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Konser Hujan Banda Neira  

Duo folk dari Bandung, Banda Neira, menggelar konser kolaborasi dengan empat musikus instrumental asal Yogyakarta.

12 April 2015 | 15.41 WIB

Poster pentas kolaborasi Banda Neira, Layur dan Gardika Gigih. twitter.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Poster pentas kolaborasi Banda Neira, Layur dan Gardika Gigih. twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Setelah sukses menggelar konser bertajuk “Suara Awan” di Yogyakarta setahun lalu, duo folk asal Kota Bandung, Banda Neira, kembali menggelar konser kolaborasi serupa dengan empat musikus instrumental asal Yogyakarta: Gardika Gigih (piano), Layur (gitar elektrik), serta string duo Jeremia Kimosabe dan Suta Suma Pangekshi (selo dan biola). Kali ini, mereka menggelar konser di Teater Tertutup Dago Tea House, Kota Bandung, Sabtu malam, 12 April 2015, dengan tema “Kita Sama-sama Suka Hujan”.

“Pentas musik ini ditujukan bagi semua yang suka hujan, baik pemain maupun penonton. Karena itu, temanya ‘Kita Sama-sama Suka Hujan’,” kata Suta Suma Pangekshi, pemain biola dalam konser ini.

Sepanjang konser berdurasi sekitar dua jam itu, penonton disuguhi musik-musik bernuansa teduh. Suasana pun lebih romantis dengan tata panggung yang minimalis dan dibuat seolah-olah para penampil berada di tengah guyuran hujan--dengan memasang 13 buah replika awan yang meneteskan air. Sekitar 15 lagu dari masing-masing musikus disuguhkan dengan gubahan instrumen yang membuat sekitar 500 penonton terpukau.

“Dalam pentas ini, kami menggabungkan warna yang dibawa oleh masing-masing pemain. Kami membaurkan elemen-elemen khas dari setiap pemain, sehingga lagu terasa lebih kaya akan ide, suara, dan nuansa,”  ujar Gardika Gigih seusai konser.

Konser dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Penonton yang sudah memenuhi Teater Tertutup Dago Tea House langsung disuguhi lagu berjudul Hujan dan Pertemuan milik Gardika Gigih. Lantunan piano Gigih yang dikolaborasikan dengan permainan selo dan biola memberi kesan baik pada awal konser. Setelah itu, dengan jeda pada setiap lagu, mereka membawakan lagu-lagu andalan mereka yang kebanyakan bertemakan hujan. Tembang Hujan di Mimpi milik Banda Neira pun tak luput dibawakan.

Suasana semakin menghangat ketika para musikus berkolaborasi membawakan musikalisasi puisi Derai-Derai Cemara ciptaan Chairil Anwar. Suara Ananda Badudu, salah satu personel Banda Neira, yang diiringi petikan gitar dan gesekan biola membuat ratusan penonton tertegun. Selain itu, lagu ciptaan Gigih berjudul I’ll Take You Home membuat suasana semakin syahdu.

Konser ditutup dengan lagu Di Atas Kapal Kertas milik Banda Neira. Pada lagu tersebut, penonton ikut bernyanyi dan menutup konser tersebut dengan penuh keakraban. Setelah di Bandung, konser kolaborasi ini akan digelar di Rossi Musik, Jakarta Selatan, pada 15 April 2015.

IQBAL T. LAZUARDI S.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Kalim

Nurdin Kalim

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Kini Redaktur Utama untuk Rubrik Seni, Film, Musik, dan Selingan-Intermezo majalah Tempo. Anggota tim kurator sastra di Koran Tempo. Lulusan Universitas Brawijaya, Malang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus