Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maestro lukis Srihadi Soedarsono akan menggelar pameran tunggal untuk menandai 70 tahun perjalanan seninya di usia ke-84. Pameran akan menampilkan 400 karyanya di atas media kertas dalam tajuk Perjalanan Roso di Galeri Nasional 11-21 Februari 2016 mendatang.
Kurator pameran, A. Rikrik Kusmara, menjelaskan empat pilar perjalanan dalam filsafat, agama, ilmu pengetahuan, dan seni. Perjalanan ini diwujudkan dalam 400 karya tersebut selama dia menjadi seniman. “Yang muncul dari pak Sri adalah dimensi roso dan sentral bagaimana beliau melihat dunia,” ujar Rikrik saat konferensi pers di kawasan Senayan, Rabu, 13 Januari 2016.
Dengan intuisi dan bakatnya, kata Rikrik, roso ini berkembang dan mendorong Srihadi untuk selalu menggambar. Rikrik menyebutkan periode demi periode perjalanan lukis Srihadi dan pengalaman melukis di berbagai tempat di mancanegara. Dia menyebut Srihadi menampilkan karya estetis dengan kepiawaiannya yang selalu tepat dan sensitif.
Karya Srihadi lahir dari proses pengamatan, pengendapan rasa yang cukup lama, sampai menjadi simbol dialog transenden antara ide artistik, rasa, dan energi tubuhnya.
Sang maestro, Srihadim menyebut roso ini sebagai satu pengalaman, pengalaman transendental, penjiwaan dari perubahan-perubahan tahapan usia yang dijalaninya, diwujudkan dalam karya estetika dan kebenaran. “Dari awal berkarya itu yang keluar roso dari kalbu, roso itu menggali apa yang keluar dari diri kita dan mengembara,” ujar Srihadi.
Istri Srihadi, Farida, menyebut perjalanan roso ini dimulai dari gemblengan kakek-neneknya dengan budaya Jawa, tata laku kejawen, seperti tirakat, wayang, dan spiritual Islam yang diajarkan sejak kecil. “Sejak usia empat tahun beliau digembleng untuk merasakan secara mendalam.”
DIAN YULIASTUTI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini