Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Shogen Itokazu Hadapi Tantangan Syuting 3 Bahasa di Film Tebusan Dosa

Aktor asal Jepang, Shogen Itokazu bercerita tantangannya syuting dalam tiga bahasa di film Tebusan Dosa.

10 Oktober 2024 | 21.43 WIB

Shogen, aktor asal Jepang yang ikut berperan dalam film Tebusan Dosa, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Jasmine
Perbesar
Shogen, aktor asal Jepang yang ikut berperan dalam film Tebusan Dosa, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Jasmine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Shogen Itokazu, aktor asal Jepang, bercerita tentang tantangan saat syuting film horor-misteri Tebusan Dosa. Ia memerankan karakter Tetsuya, seorang peneliti asal Jepang yang datang ke Indonesia untuk mencari harapan atas trauma masa lalunya. 

Peran dalam Dua Bahasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Shogen mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya, terutama terkait dialog dalam tiga bahasa, yaitu; Jepang, Indonesia, dan Inggris. “Peran saya kadang-kadang berbicara bahasa Inggris, bahasa Indonesia,” kata dia, ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 9 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aktor kelahiran 1978 itu mengaku kesulitan setiap sutradara Yosep Anggi Noen mempunyai permintaan tiba-tiba untuk mengganti bahasa dalam dialognya. Kesulitan berbahasa ini diakuinya sebagai tantangan terbesar. Namun bagi dia, menghidupkan karakter Tetsuya adalah kesempatan berharga yang menantang profesionalismenya sebagai aktor lintas negara.

Interpretasi Karakter Tetsuya

Selain menghadapi kendala bahasa, Shogen juga berbicara tentang bagaimana ia mendalami karakter Tetsuya. Meski film Tebusan Dosa bernuansa horor, Shogen justru mengaku melihat karakternya dari sudut pandang yang berbeda.

"Interpretasi saya sebenarnya bukan ke horor, tetapi lebih ke drama,” ujar pemeran film Bloody Snake Under the Sun itu. Shogen justru menilai, sosok Tersuya adalah seorang laki-laki Jepang yang datang sendiri ke Indonesia. Ia membawa trauma dan mencari harapan baru.

Pendekatan emosional ini, menurutnya penting untuk memberi kedalaman pada karakter Tetsuya. Shogen menyatakan, meski ini bukan kali pertama ia terlibat dalam produksi film di Indonesia, pengalaman syuting Tebusan Dosa terasa berbeda. "Saya sudah dua kali bermain film yang diproduksi di Indonesia, tapi film ini (Tebusan Dosa) yang keluar lebih dulu," kata dia.

Kolaborasi Tak Terduga

Shogen bercerita, pertemuannya dengan Yosep Anggi Noen, bermula dari sebuah festival film di Okinawa, Jepang, pada 2015. Seiring waktu, mereka kembali bertemu di Busan International Film Festival (BIFF), Korea Selatan. Saat itu, ide untuk berkolaborasi film mulai dibahas.

"Ada ide kapan kami bikin film bareng. Ternyata secepat ini, saya tidak menyangka," ujar Shogen. Keputusan untuk bekerja sama akhirnya terwujud dalam Tebusan Dosa, sebuah film yang bercerita tentang Wening (diperankan Happy Salma)—seorang ibu yang kehilangan anak dan ibunya dalam kecelakaan tragis. 

Dalam upaya pencariannya, Wening meminta bantuan Tetsuya dan seorang podcaster bernama Tirta (diperankan Putri Marino). Film Tebusan Dosa, yang dijadwalkan tayang pada Kamis, 17 Oktober 2024, menjadi salah satu karya yang paling dinantikan tahun ini. Kolaborasi antara Palari Films dan Showbox, perusahaan asal Korea Selatan yang menggarap film Exhuma menambah daya tarik tersendiri.

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Alumni President University jurusan International Relations, Strategic and Defense Studies. Menulis tentang Politik, Ekonomi, Seni, dan Gaya Hidup. Bukunya terbit pada 2020, Gender Inequality in Southeast Asia: An Itinerary to the Light.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus