Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sinergi Candi Prambanan dengan musik orkestra sangat cocok. Apalagi yang akan tampil adalah musikus kelas dunia, Yanni yang terkenal dengan orkestra bertajukAcropolis. Yaitu situs budaya dan sejarah Yunani di di bawah naungan UNESCO, sama dengan Prambanan yang menjadi peninggalan sejarah dan dilindungi oleh badan dunia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yanni yang nama aslinya Giannis Chrysomallis akan tampil dengan 60 musisi dari berbagai negara di Pelataran Candi Prambanan, 20 Oktober 2018. Musikus ini antusias untuk pentas di Candi itu karena ia sangat peduli dengan situs sejarah dunia.
“Pada event Prambanan Orchestra edisi pertama kali ini, Yanni, seorang musikus dan komposer kelas dunia asal Yunani akan unjuk kebolehannya di hadapan ribuan penikmat musik tanah air di komplek mahakarya Candi Prambanan,” kata Direktur Utama PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko Edy Setijono, Rabu, 4 Juli 2018.
Dalam rangkaian tour bertajuk “Yanni 25 Acropolis”, musisi yang lahir pada 14 November 1954 tersebut memilih candi yang dibangun sejak abad ke 9 tersebut sebagai tempat untuk mengenang kembali bagaimana megahnya karya-karya yang terdapat dalam album “Live at the Acropolis”. Album itu pertama kali diperkenalkan pada 1 Maret 1994 silam di The Acropolis of Athens, Yunani.
The Acropolis of Athens adalah sebuah situs bersejarah yang berada di Kota Athena, Yunani, yang letaknya berada di sebuah tebing berbatu. Situs tersebut merupakan salah satu tempat bersejarah yang dimiliki dunia dan ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage Site, sama dengan Candi Prambanan.
Dalam berbagai catatan, album “Live at the Acropolis” dinobatkan sebagai album terlaris di dunia nomor dua setelah “Thriller” milik mendiang Michael Jackson, dengan penjualan sebanyak 7 juta copy di seluruh dunia.
Tak hanya itu, “Live at the Acropolis” menjadi salah satu siaran paling populer dengan jumlah penonton 500.000.000 orang di 65 negara. “Apa yang akan dibawakan di Prambanan sama dengan yang dilakukan di Acropolis of Athens,” kata dia.
Pergelaran musik Prambanan Orchestra ini merupakan sebuah pagelaran seni yang dipromotori oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko dan Rajawali Indonesia Communication yang memadukan antara kemegahan mahakarya Candi Prambanan dengan mahakarya musisi internasional yang dikemas dalam sebuah sajian musik live orchestra.
“Kami berharap Prambanan Orchestra nantinya akan menjadi destinasi alternatif baru dalam upaya memajukan dunia pariwisata Indonesia, khususnya memperkenalkan kepada dunia internasional, kata dia.
Candi Prambanan yang dibangun pada masa raja Wangsa Sanjaya ini selalu menjadi saksi sejarah dari banyaknya gelaran berskala internasional yang didatangi oleh khalayak yang berdatangan dari berbagai belahan dunia. Baik itu untuk musik, seni budaya.
Promotor dari Rajawali Indonesia Communication Anas Syahrul Alimi menyatakan, selama Yanni berkiprah di dunia musik puluhan tahun silam, dikenal sebagai seorang musikus yang biasa menggelar konsernya di tempat-tempat bersejarah dunia. Seperti di Taj Mahal di India, Forbidden City di China, Kremlin di Rusia, Kastil El Morro di Puerto Rico, Kota Kuno Byblos di Lebanon, Roman Theatre of Carthage di Tunisia, Burj Khalifa di United Emirater Arab, The Acropolis di Yunani, Piramid di Mesir, Colloseum di Itali.
“Yang menggelar konser di situs-situs bersejarah dalam berbagai catatan sejarah, sejauh ini baru hanya Yanni yang diperbolehkan. Hal itu dapat Yanni lakukan karena dirinya memiliki konsep musik One World, One Human, yang mana konsep tersebut mampu menyampaikan bahasa secara universal melalui musik-musiknya yang sublim, magis dan juga indah,” kata Anas.
Ia mengklaim musikus dan penyanyi Indonesia akan datang dan menyaksikan konser ini. Bahkan banyak musisi asal luar negeri sudah konfirmasi akan hadir. Pada tanggal 15 Juli mendatang, tiket akan dijual secara regular dengan harga Silver Rp. 1.000.000, Gold Rp. 2.000.000, Platinum Rp. 3.000.000 dan Diamond Rp. 6.000.000. Harga tiket tersebut sudah termasuk pajak, fee admin dan tiket masuk Candi Prambanan. “Harga tiket segitu tergolong murah untuk bisa menyaksikan musisi dunia pentas dengan orkestra lengkap,” kata Dedi Suherman, Direktur Utama PT. Melon Indonesia, perusahaan yang mengurusi tiket.
MUH SYAIFULLAH