TEMPO.CO, Jakarta- Muhammad Nazaruddin mengatakan duit Rp 30 miliar dan US $ 5 juta untuk kepentingan pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan bukan acara Kongresnya. “Jangan pakai asumsi yang direkayasa. Panitia Kongres itu ada tempatnya, tapi bukan di Hotel Aston" kata Nazar usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jumat 27 Januari 2012. "Kalau Hotel Aston itu yang menyewa panitia Anas Urbaningrum. Sementara saya bendahara pemenangan Anas,”
Sebelumnya, bekas Staf Keuangan Grup Permai, Oktarina Fury, menegaskan ada aliran dana ke Kongres Demokrat, Bandung, pada awal 2010. “Saya pernah ke Bandung membawa uang,” kata Okta saat bersaksi untuk Nazaruddin.
Okta hadir sebagai saksi untuk kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games dengan terdakwa mantan bosnya, Muhammad Nazaruddin. Nazar sebelumnya adalah Bendahara Umum Partai Demokrat.
Oktarina mengaku bertolak ke Bandung atas ajakan Direktur Keuangan Grup Permai yang juga istri Nazar, Neneng Sri Wahyuni. Neneng saat itu memerintahkan Okta untuk membawa Rp 30 miliar dan duit US$ 5 juta ke Hotel Aston. Duit itu sebagian besar diambil dari brankas operasional perusahaan. Sedangkan US$ 3 juta di antaranya, adalah duit sumbangan pihak luar.
Duit yang dibawa ke Bandung, disebut Okta, diurus bagiannya dalam waktu dua pekan. Sedangkan duit asing sebesar US$ 2 juta dibeli dua kali dengan uang rupiah. Adapun duit sumbangan sebesar US$ 3 juta, didapat secara tunai. Siapa pihak yang memberi sumbangan, Okta mengaku tak tahu. “Yang mencatat Bu Yuli. Saya terima saja.”
Pengakuan Oktarina memperkuat keterangan Yulianis di persidangan, Rabu lalu. Dalam sidang, Yulianis mengaku pernah membawa uang sejumlah Rp 30 miliar dan US$ 5 juta ke Kongres Demokrat. Duit itu disebut Yulianis diantar dengan mobil boks, Honda CRV, Nissan X-Trail, Toyota Fortuner, dan mobil polisi.
Menurut Yulianis, saat itu pihaknya juga menyiapkan duit khusus untuk dua kandidat Ketua Umum Demokrat, yakni Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. Anas disebut mendapat jatah Rp 100 juta, sedangkan Andi disiapkan Rp 150 juta. Saat dikonfirmasi mengenai hal ini kemarin, Andi membantah. Ia meminta pihak yang mengeluarkan tudingan itu untuk merinci siapa dari pihaknya yang menerima duit, di mana pemberiannya, dan kapan diberikan.
ISMA SAVITRI
Berita Terkait
Sopir Yulianis Akui Antar Duit ke Wayan Koster
Okta Kerap Bertemu Anas di Grup Permai
Oktarina Pernah Dipaksa Nazar Jadi Direktur
Okta Juga Sebut Rp 30 Miliar ke Kongres Demokrat
Koster Disebut Terima Fee dari Proyek Universitas
Bercadar, Nazar Ragukan “Keaslian” Oktarina
Anas Tersudut, Demokrat Limbung
Yulianis Sebut Anggota DPR Kecipratan US$ 1,1 Juta
Yulianis: Saya Antar Uang ke Kongres Demokrat
Cara Nazar Angkut Duit Ke Kongres