TEMPO.CO, Jakarta - Saksi kasus suap cek pelawat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom, mengakui pernah melakukan pertemuan dengan dua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Fraksi PDIP dan Fraksi TNI/Polri.
"Pertemuan ini (dilakukan) guna membahas pencalonan saya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia," katanya dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 9 April 2012.
Miranda mengatakan, pada dasarnya, dia ingin bertemu dengan semua fraksi DPR, tapi hanya dua fraksi tersebut yang menyanggupi. Adapun pertemuan tersebut dilakukan di dua tempat yang berbeda.
Pertemuan dengan Fraksi PDIP dilaksanakan satu atau dua minggu sebelum pemilihan sekitar bulan Juli 2004. Pertemuan yang diadakan di Ruang Dwarawati, Klub Bimasena, Hotel Dharmawangsa, itu dihadiri beberapa anggota fraksi. "Tapi saya hanya ingat Dudi Makmun Murod dan Panda Nababan," kata Miranda.
Sementara itu, pertemuan dengan Fraksi TNI/Polri dilakukan di kantor Miranda. Kendati pertemuan dihadiri empat orang, Miranda hanya ingat dua nama, yaitu Udju Juheri dan Darsup.
Dalam kedua pertemuan tersebut, Miranda mengaku hanya membicarakan kompetensi dirinya sebagai seorang yang merasa ahli dalam bidang ekonomi. "Sekaligus memberikan tekanan bahwa saya tidak suka jika membahas masalah pribadi," katanya.
Dia membantah pertanyaan majelis hakim seputar ada tidaknya janji yang ditawarkan kepada anggota Dewan. "Mereka tidak pernah minta apa-apa juga."
Miranda telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Ia dituding berperan dan bersama-sama Nunun menyebarkan 480 cek pelawat senilai Rp 24 miliar kepada para anggota DPR.
SYAILENDRA
Berita terkait
Miranda Tak Tahu Ihwal Cek Pelawat
Miranda Akui Berinisiatif Temui Anggota Dewan
Nunun: Miranda Datang ke Cipete Minta Menang
Dianggap Teman Biasa oleh Miranda, Nunun Kecewa
Miranda Akui Pertemuan dengan Dua Fraksi DPR
Selain Miranda, 4 Tokoh Ini Bersaksi untuk Nunun
Miranda Goeltom Bersaksi untuk Nunun Hari Ini
Miranda Menjadi Saksi Terakhir untuk Nunun
PDIP Bantah Mega Instruksikan Pilih Miranda