TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom, mengaku berinisiatif menggelar pertemuan dengan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat sebelum uji kepatutan dan kelayakan DGS BI oleh Komisi Keuangan DPR digelar 8 Juni 2004. Pertemuan itu membahas sejumlah hal, termasuk soal proses seleksi di DPR nantinya.
"Saya hanya ingin meyakinkan dalam fit and proper test tidak akan ditanya masalah pribadi. Saya menekankan itu setelah mencoba berinisiatif bertemu dengan anggota DPR," kata Miranda saat bersaksi untuk terdakwa suap cek pelawat pemilihan DGS BI, Nunun Nurbaetie, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 9 April 2012.
Menurut Miranda, sebelum uji kepatutan dan kelayakan digelar, ia pernah meminta sekretarisnya yang bernama Imelda untuk mengontak fraksi-fraksi di Senayan. Namun saat itu hanya dua fraksi yang menanggapi, yakni Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Fraksi TNI/Polri. Fraksi PDIP kemudian ditemui Miranda di Hotel Dharmawangsa, sedangkan Fraksi TNI/Polri ditemui di kantor Miranda.
Miranda mengklaim ia memang berkepentingan bertatap muka dengan anggota Dewan. Ia mengaku ingin bertemu karena ingin mengetahui aspirasi mereka selaku wakil rakyat dan kapasitas Miranda seperti apa yang diharapkan para politikus Senayan.
"Saya berkepentingan bertemu karena mereka akan jadi mitra saya jika terpilih nanti. Dan saya juga menyatakan tak akan mengikuti fit and proper test kalau ditanya soal keluarga saya," ujarnya.
Pertemuan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, kemudian digelar pada 29 Mei 2004. Menurut Miranda, untuk pertemuan itu, ia mengeluarkan ongkos sekitar Rp 1,3 juta untuk mentraktir makan tujuh belas anggota Fraksi PDIP. Namun, saat ditanya siapa saja yang datang dalam pertemuan, Miranda hanya menyebut Panda Nababan dan Dudhie Makmun Murod.
Dalam sidang pekan lalu, tiga saksi yang pernah bekerja di Hotel Dharmawangsa menyebut Miranda Swaray Goeltom membayar pertemuan dengan para politikus PDIP di hotel mereka, yang digelar pukul 15.00-23.00 pada 29 Mei 2004. Pertemuan itu diduga membahas pemenangan Miranda sebagai DGS BI. Namun, soal siapa saja yang hadir dalam pertemuan, ketiga bekas karyawan hotel tersebut mengaku tak tahu.
ISMA SAVITRI
Berita terkait
Miranda Tak Tahu Ihwal Cek Pelawat
Miranda Akui Berinisiatif Temui Anggota Dewan
Nunun: Miranda Datang ke Cipete Minta Menang
Dianggap Teman Biasa oleh Miranda, Nunun Kecewa
Miranda Akui Pertemuan dengan Dua Fraksi DPR
Selain Miranda, 4 Tokoh Ini Bersaksi untuk Nunun
Miranda Goeltom Bersaksi untuk Nunun Hari Ini
Miranda Menjadi Saksi Terakhir untuk Nunun
PDIP Bantah Mega Instruksikan Pilih Miranda