TEMPO.CO, Makassar - Jenazah dalam kondisi mengenaskan diduga merupakan teknisi AirAsia QZ8501, Saiful Rakhmad, tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 28 Januari 2015, sekitar pukul 20.18 Wita. Saiful ditemukan mengapung di perairan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sekitar pukul 08.00 Wita. (Baca: Tas Terduga Korban AirAsia Ditemukan di Perairan Sulawesi)
Jenazah Saiful dibawa mobil ambulans. Berselang lima menit kemudian, mobil Basarnas dengan nomor polisi DD-8191-AB juga tiba. Mobil itu mengangkut sejumlah temuan di perairan Majene dan Mamuju Tengah. Di antaranya serpihan dan dudukan kursi yang diduga bagian dari pesawat nahas itu.
Kedatangan jenazah dan sejumlah temuan barang yang disinyalir bagian dari AirAsia di Rumah Sakit Bhayangkara menjadi tontonan pengunjung rumah sakit milik kepolisian itu. Di luar itu, juga hadir orang-orang dari Basarnas dan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal. (Baca: Kerusakan AirAsia QZ8501 Dinilai Sulit Dideteksi)
"Kami sudah konfirmasi ke AirAsia, dan benar ada engineering itu dan masuk dalam manifes pesawat," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Roki Azikin, Rabu, 28 Januari 2015.
Dalam dua hari terakhir, nelayan Majene dan Mamuju Tengah menemukan sejumlah barang dan bagian dari AirAsia QZ8501. Mulanya, nelayan menemukan dudukan kursi pesawat di perairan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, dan tas milik Andri Wijaya Poo, 37 tahun, di perairan Sendana, Kabupaten Majene, Selasa, 27 Januari. (Baca: Tim DVI Korban AirAsia Gunakan Teknik Super Impose)
Hari ini, Rabu, 28 Januari, nelayan setempat kembali menemukan serpihan pesawat berwarna merah di perairan Sendana. Lalu, di perairan Pamboang yang berjarak 30 kilometer dari perairan Sendana, nelayan mendapati mayat dalam kondisi mengenaskan.
TRI YARI KURNIAWAN
Terpopuler:
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'
Kasihan Jokowi: KPK Habis, Polisi-Jaksa Disetir...
Sebelum Diserang, KPK Bongkar Kasus Raksasa Ini
Saksi Komjen Budi Gunawan Terancam Diseret Paksa