Merayu Calon Pemain Bursa Karbon

JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah berburu partisipan Bursa Karbon Indonesia. Setelah dibuka pada 26 September lalu, perdagangan di pasar ini masih sepi. Merujuk pada data perdagangan IDX Carbon per 3 Oktober, baru terdapat 17 pengguna jasa yang berpartisipasi di pasar. 

Satu di antaranya adalah Pertamina New and Renewable Energy yang menawarkan unit karbon dari Pembangkit Listrik Panas Bumi Lahendong Unit 5 dan Unit 6. Perusahaan menyediakan unit karbon dengan volume sekitar 864 ribu ton setara CO2. Hingga saat ini, Pertamina merupakan satu-satunya penjual di pasar karbon Indonesia.  

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan umur pasar karbon yang sangat muda menjadi pemicu masih minimnya partisipasi penjual dan pembeli karbon. "Proses pendirian yang kami lalui kemarin itu sangat cepat karena untuk menjaga momentum," tutur dia kepada Tempo, kemarin.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru menerbitkan aturan bursa karbon pada 2 Agustus lalu. Pada 18 September lalu, OJK memberikan izin usaha penyelenggaraan bursa karbon kepada BEI. Sepekan kemudian, IDX Carbon mulai beroperasi. 

Baca juga: 
Daya Tarik Bursa Karbon Nasional
Aturan Main Penyelenggara Bursa Karbon
Kans Kecipratan Cuan Perdagangan Karbon