Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Dalam pameran Experience Remarkable Indonesia (ERI) di Kuala Lumpur, Malaysia, yang diselenggarakan mulai 27 April hingga 3 Mei lalu, Indonesia berhasil membukukan transaksi Rp 1,6 miliar. Kementerian Perdagangan menyatakan produk Indonesia masih diminati di negeri jiran tersebut meski kondisi perekonomian tengah lesu.
“Menurut data Department of Statistic, pasar produk konsumsi di sini menjanjikan,” kata Atase Perdagangan RI di Kuala Lumpur, Fajarini Puntodewi, dalam keterangannya, Selasa, 5 Mei 2015.
Tren impor produk makanan, minuman, pakaian, dan kosmetik Malaysia dari Indonesia rata-rata bertumbuh 15,21 persen tiap tahun. Sedangkan dari seluruh dunia rata-rata tumbuh 8,01 persen.
Fajarini juga bertekad untuk terus meningkatkan ekspor produk konsumsi Indonesia. Dia akan mengupayakan perluasan pangsa pasar di Malaysia. Tercatat, pada 2014, pangsa pasar produk konsumsi Tanah Air sebesar 10,20 persen, dengan nilai ekspor tercatat US$ 1,02 juta.
Pameran ERI 2015 menampilkan berbagai jenis produk, seperti makanan, minuman, perangkat salat, jas hujan, kosmetik, perangkat spa, kerajinan tangan, dan fashion, antara lain busana muslim, batik, dan tas.
Sebanyak 16 perusahaan lokal, seperti Garuda Indonesia Airways, Kara, Kapal Api, Teh Sosro, Indomie, Supermie, Mi Sedap, dan Hemaviton, diboyong ke sana. Untuk ranah mode, ada Dian Pelangi, Mustika Ratu, klinik perawatan Natasha, dan Sari Ayu.
Produk yang menonjol selama penyelenggaraan ERI adalah mukenah dan makanan, seperti mi instan, kopi, dan kacang kemasan. “Produk seperti jas hujan dan sarung juga dapat buyer dan calon distributor di Malaysia dan Afrika Selatan,” tutur Fajarini.
Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan momen ERI 2015 dapat menjadi landasan untuk branding produk Indonesia di negara tetangga. Nilai transaksi yang terjadi terbagi atas transaksi retail sebesar Rp 517 juta, order Rp 870 juta, dan potensi transaksi Rp 280 juta.
URSULA FLORENE SONIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini