Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jokowi: 50% Ongkos Transportasi Susut dengan Kemaritiman

Presiden Joko Widodo optimistis ongkos transportasi barang dapat menyusut lebih dari 50%.

5 Mei 2015 | 17.51 WIB

Sejumlah peti kemas dirunkan dari kapal barang di terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Sejumlah peti kemas dirunkan dari kapal barang di terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo optimistis ongkos transportasi barang di Indonesia dapat menyusut lebih dari 50% dengan pembangunan infrastruktur dan sistem kemaritiman.

Jokowi menuturkan tingginya biaya transportasi disebabkan oleh dominasi penggunaan moda transportasi darat dalam sistem angkutan barang di Indonesia. Di Pulau Jawa, misalnya, 90% barang diangkut lewat jalur darat, 9% jalur laut, dan hanya 1% melalui jalur kereta.

"Sekarang ini biaya transportasi di Indonesia sangat sangat mahal karena kita menggunakan darat. Transportasi darat ini mahal sekali. Mestinya memang dari sejak dulu kita bertumpu pada laut," ujarnya di sela-sela peresmian IPC Corporate University di Ciawi, Bogor, Selasa, 5 Mei 2015.

Untuk mengalihkan transportasi dari darat ke laut, lanjutnya, diperlukan pembangunan infrasturktur fisik, SDM, dan sistem kemaritiman yang andal. Utamanya, pelabuhan, armada pelayaran/kapal, short sea shipping, operasional pelabuhan, dan kapasitas SDM.

"Kalau sistem itu dibangun, kemudian transportasi cost kita jatuh bisa separuh atau 1/3 dari yang sekarang, semua barang di negara kita turun harga. Inilah perpindahan yang ingin kita lakukan, tetapi ini memerlukan waktu," katanya.

Dalam tiga tahun ke depan, pemerintah menargetkan akan membangun dan memperluas 24 pelabuhan di Nusantara. Lima pelabuhan besar yang menjadi prioritas untuk direvitalisasi. Pelabuhan tersebut adalah Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong. Pembangunan pelabuhan itu dimaksudkan untuk mendukung megaproyek tol laut.

BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rully Widayati

Rully Widayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus