Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mau jadi YouTuber? Ini Tip Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez

YouTuber sama seperti profesi lain. Dibutuhkan ketelatenan dalam menentukan konsep dan mengisi konten agar jumlah viewers meroket.

5 April 2019 | 13.37 WIB

Andovi da Lopez:
Perbesar
Andovi da Lopez:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Profesi YouTuber makin diminati. Bukan hanya orang biasa, para selebriti pun mulai menekuni profesi ini. Mau mencoba? 

BacaBaim Wong - Paula Dapat 4 Juta Subscriber, Netizen: Layak Lebih

Menurut Andovi Da Lopez, YouTuber sama seperti profesi lain. Dibutuhkan ketelatenan dalam menentukan konsep dan mengisi konten agar jumlah viewers meroket.

“Gue pikir sama kayak profesi lain. Kalau dijalani setengah-setengah, hasilnya enggak maksimal. Menjaga semangat itu penting. Biasanya, orang rajin di 3 bulan pertama. Habis itu, malas-malasan,” kata Andovi.

Ia dan sduadaranya, Jovial Da Lopez, kasih 5 tips buat kalian yang ingin bikin kanal YouTube. Apa saja?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

1. Terapkan prinsip “Mulai aja dulu!”

Sepintas, kok kayak slogan iklan toko daring, ya? “Tapi ini benar. Mulai aja dulu. Kadang orang punya cita-cita pengin bikin kanal YouTube. Pengin melulu, tapi enggak bergerak dan banyak alasan. Bilang kalau belum dapat ide lah. Alasan enggak punya alat canggih lah, belum punya konsep bagus lah. Alasan melulu, kapan bikinnya?” bilang Andovi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Cari jati diri

Jadi YouTuber juga perlu jati diri, lo. Kita mesti mencari katakter khas lalu jadikan itu karakter kanal YouTube kalian. “Misalnya, kalian hobi banget sama sofa atau furnitur. Ya sudah, jadikan itu ciri khas konten kalian. Jadi, orang kalau mau cari referensi furnitur atau sofa yang lucu-lucu dengan harga oke, akan mampir ke kanal YouTube kalian,” saran dia.

3. Konsisten

Ini terdengar klise tapi penting banget. “Perhatikan tren lalu tanya ke diri sendiri mampu enggak mengikuti tren itu? Sekarang lagi tren bikin vlog lalu diunggah di kanal YouTube setiap hari alias daily vlog. Bisa enggak kalian bikin konten setiap hari? Kalau enggak, ya bikin mingguan saja. Tapi harus ajek setiap minggu. Kalau habis mingguan bikin kontennya bulanan, penonton bakal kabur,” Jovial mengingatkan.

4. Kolaborasi

Sama seperti di musik, penyanyi A berkolaborasi dengan penyanyi B. Kadang, aliran musik mereka enggak sama tapi malah sukses melahirkan hit dan tren musik baru. “Di YouTube juga begitu. Dari sejak bikin SkinnyIndonesia24 tahun 2011, kolaborasi efektif mencuri perhatian netizen dan meningkatkan jumlah pelanggan,” aku Andovi.

5. Evaluasi

Kalau konsep sudah matang, konten digarap telaten dan diunggah rutin, serta rajin bikin kolaborasi, lakukan evaluasi. Idealnya, evaluasi dilakukan minimal setahun setelah kanal YouTube kalian mengudara. “Kalau empat hal tadi sudah dilakukan tapi jumlah pelanggan enggak bertambah signifikan, cek, deh. Apa yang salah? Kontennya yang enggak menarik, kolaborasinya garing, atau ada alasan lain?” papar Andovi, panjang.

SkinnyIndonesia24 kini telah dilanggani 1,4 juta akun berlangganan. Nama adik beradik ini populer di jagat YouTube. Mereka sering dapat tawaran kolaborasi dengan sesama YouTuber, main film, hingga jadi bintang tamu berbagai program anak muda. Minggu lalu misalnya, SkinnyIndonesia24 menjadi bintang tamu peluncuran inovasi baru Nescafe Lively Yuzu dan Cool Coconut.

BacaSebab Pajak Royalti Peneliti Tinggi, Orang Pilih jadi Youtuber

TABLOIDBINTANG.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus