Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C termasuk nutrisi penting untuk tubuh demi meningkatkan imunitas. Akan tetapi, vitamin jenis ini mudah rusak jika tidak benar mengolahnya .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Inge Permadhi, mengatakan vitamin C memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Akan tetapi di balik khasiatnya yang beragam, vitamin C ternyata memiliki sifat larut dalam air dan mudah rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Vitamin C adalah suatu vitamin yang larut air, artinya dia akan dibawa bersirkulasi di dalam darah, begitu dimakan akan ikut terbawa dalam sirkulasi dan dikeluarkan lewat urin," ujar Inge.
Vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayuran berdaun hijau tua. Namun, bila disimpan di suhu yang terlalu panas maka kandungan vitaminnya akan hilang.
"Buah-buahan, sayur-sayuran, kalau ditaruh di luar kena panas, vitamin C-nya akan rusak, waktu penyimpanan yang lama juga akan membuatnya rusak," kata Inge.
Tak hanya pada proses penyimpanan, mengolah sayuran dengan cara yang tidak tepat seperti memotong terlalu kecil, memasak dengan suhu yang panas, dan merendam di air akan membuat vitamin C rusak.
"Waktu pengolahan sayur-sayuran dirajang, dimasukkan ke dalam air dia akan hilang. Waktu dimasak pakai api panas rusak, jadi banyak faktor yang bikin cepat rusak," jelas Inge.
"Ketika jeruk diperas, vitamin C-nya dapat teroksidasi dengan segera karena dia zat gizi yang labil dan mudah rusak. Apa akibatnya kalau minum jus jeruk? Akhirnya yang diminum hanya air jeruk saja tanpa ada kandungan vitamin C-nya," imbuh Inge.
Ia menyarankan sebisa mungkin mengolah sayur tanpa melalui banyak proses. Jika dirasa kecukupan vitamin C masih kurang, bisa ditambah dengan suplemen.
Baca juga: Dampak Kurang Makan Sayuran pada Tubuh