Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menggandeng sejumlah perusahaan teknologi finansial atau financial technology (fintech) sebagai mitra untuk membidik pasar pembiayaan digital. Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan hal ini dilakukan karena pihaknya tidak menilai perkembangan perusahaan fintech sebagai ancaman, melainkan sebuah peluang bisnis baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Orang selalu bilang fintech ini ancaman, tetapi saya bilang ini peluang karena (fintech)akan besar," ujar Kuswiyoto, Kamis, 13 Februari 2020. Oleh karena itu Pegadaian akan mengambil sejumlah langkah antisipasi, misalnya di tahap awal akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan fintech.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan menggandeng perusahaan teknologi finansial, Pegadaian melihat potensi pasar yang bisa digarap menjadi semakin besar. Jumlah nasabah yang saat ini sekitar 13 juta pun diyakini akan terus bertambah. Namun, Kuswiyoto tidak merinci pihak mana yang diajak sebagai mitra perseroan.
Tak hanya itu, Pegadaian juga akan melakukan kajian lanjutan untuk membuat produk fintech sendiri. Salah satunya lewat langkah penguatan sistem informasi teknologi, serta merekrut tim ahli yang dapat mendukung rencana bisnis tersebut.
Sepanjang tahun lalu Pegadaian membukukan laba bersih senilai Rp 3,1 triliun. Angka ini tumbuh 12 persen dibandingkan dengan 2018. Perusahaan pelat merah itu juga mencatatkan outstanding pembiayaan senilai Rp 50,4 triliun atau tumbuh 23,3 persen secara tahunan. Adapun jumlah nasabah Pegadaian tumbuh dari 10,64 juta menjadi 13,86 juta di 2019.
BISNIS