Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pencarian Memori Kotak Hitam CVR Sriwijaya Air Dilakukan Secara Manual

Tim SAR masih mencari memori perekam suara kokpit atau CVR dari kotak hitam (black box) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182

16 Januari 2021 | 15.17 WIB

Panglima Koarmada I Laksmana Muda TNI AL Abdul Rasyid menunjukan kepada media kotak penyimpanan memori dari perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) hasil pencarian saat operasi SAR pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat 15 Januari 2021. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perbesar
Panglima Koarmada I Laksmana Muda TNI AL Abdul Rasyid menunjukan kepada media kotak penyimpanan memori dari perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) hasil pencarian saat operasi SAR pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat 15 Januari 2021. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Tim SAR masih mencari memori perekam suara kokpit atau CVR dari kotak hitam (black box) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pencarian dilakukan secara manual mengandalkan kemampuan visual penyelam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Pencarian secara manual. Kami mengandalkan kesabaran, profesionalisme. Hanya visual saja,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut atau Kadispenal Laksamana Pertama (Laksma) TNI Julius Widjono saat dihubungi pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pencarian dilakukan secara manual karena memori CVR terlepas dari beacon atau sinyal rambu yang bisa digunakan sebagai pemberi isyarat untuk kepentingan navigasi. TNI Angkatan Laut sebelumnya telah mengevakuasi bagian baterai dan casing kotak hitam CVR SJ-182. Kedua bagian itu ditemukan terpisah dari memori kotak hitam.

Julis menerangkan, pencarian dilakukan di sekitar lokasi ditemukannya baterai dan casing CVR. Penyelam membagi lokasi pencarian menjadi beberapa sektor dengan titik yang telah dipersempit.

“Prediksinya tidak jauh (dari titik baterai dan casing). Pencarian dipersempit dibagi ke beberapa sektor, tahapannya, makin lama kan makin kecil,” kataya.

Julius berharap tim SAR bisa menemukan memori CVR pada pencarian hari kedelapan ini. Hari-hari sebelumnya, proses operasi penyelam menghadapi kendala cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. “Hari ini semoga dapat karena cuaca cerah,” tuturnya.

Pengamat penerbangan dari Aviatory, Ziva Narendra, mengatakan data dalam kotak hitam CVR kemungkinan tetap bisa diunduh meski kondisi memorinya kini terlepas dengan baterai. Musababnya, kata dia, belum tentu bagian memori dari CVR itu rusak.

“Data berada di dalam kerangka bodi CVR karena baterai atau power source bisa digantikan dengan sumber tenaga lainnya saat dibedah di laboratorium KNKT atau lab pabrik,” ujar Ziva.

Ziva mengatakan kotak hitam telah didesain kuat untuk menahan tekanan sampai tiga hingga empat kali gravitasi. Dengan demikian, kata dia, benda yang menyimpan data penting bagi penerbangan tersebut tidak akan mudah rusak. Ia menjelaskan, CVR akan rusak bila saat kecelakaan terjadi, pesawat Sriwijaya Air mengalami penetrasi ke bagian dalam dengan benturan yang sangat keras atau bagian vital di dalamnya terkena air laut.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus