Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Asam Sulfat Tumpah di Tol Grogol, Satu Tewas  

Korban tewas setelah menghirup asap dari asam sulfat yang tumpah di tol Grogol, Jakarta.

5 Mei 2015 | 19.47 WIB

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.youtube.com
Perbesar
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tabrakan antara truk tangki pembawa cairan asam sulfat dan truk kontainer terjadi di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta KM 17.800 arah Pluit. Akibatnya, asam sulfat tumpah ke jalan dan menyebabkan satu orang tewas.

"Ada korban jiwa karena menghirup asapnya, bukan terkena cairan langsung," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo kepada Tempo, Selasa, 5 Mei 2015.

Ipung menuturkan insiden tersebut terjadi pada pukul 04.30 WIB. "Truk kontainer menabrak truk tangki dari belakang pas selang, sehingga cairan keluar," katanya. Cairan tersebut lalu mengalir ke kolong jembatan yang biasa menjadi tempat tidur orang-orang jalanan.

Korban tewas bernama Kusmiyati, 28 tahun. Tunawisma ini sedang tidur di kolong jembatan saat terjadi kecelakaan dan tewas karena menghirup asap dari cairan tersebut. Ipung mengatakan tak ada korban jiwa dari pihak pengendara.

Kecelakaan ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat. Sedangkan kasus tewasnya Kusmiyati ditangani Polsek Tanjung Duren. Sutedi, sopir kontainer berpelat nomor B-9107-BEH, dan Andi Siswanto, sopir truk tangki berpelat nomor L-8700-UN, diperiksa sebagai saksi. "Kasusnya masih didalami," kata Ipung.

Setelah kejadian ini, muncul pesan berantai yang mengatakan jalan tol arah ke Bandar Udara Soekarno-Hatta tidak aman dilalui. "Asam sulfat tumpah sehingga ban mobil terkelupas, banyak mobil yang hancur bannya," demikian bunyi pesan berantai tersebut. Ada pula pesan yang mengatakan: "Asam sulfat encer tetap berbahaya. Besi pun bisa langsung kemakan dan karatan. Kalau terkena cipratan, bisa langsung gosong."

Ipung meminta masyarakat tidak panik menanggapi pesan berantai itu. "Kejadian pada pukul 04.30 dan sudah betul-betul clear, aman dilintasi pukul 06.00 karena langsung disiram air," katanya.

Ia meminta agar pesan tersebut tidak disebar ulang karena menyebarkan ketakutan dan informasi yang tidak akurat.

DINI PRAMITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus