Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Polri Kramat Jati akan mengotopsi jenazah sejarawan Peter Kasenda yang ditemukan meninggal di rumahnya, di Perumahan Jatikramat Indah Sari Gaperi, Kota Bekasi, Senin, 10 September 2018. Peter Kasenda diperkirakan telah meninggal sejak beberapa hari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami telah merima jenazahnya tadi jam 17.45. Baru bisa diotopsi besok pagi," kata Kepala Kedokteran Forensi RS Polri Kramat Jati Komisaris Besar Edi Purnomo melalui pesan singkat, Senin, 10 September 2018.
Kabar meninggal penulis berbagai buku tentang Sukarno itu beredar sejak Senin siang. Pesan WhatssApp yang diposting seseorang bernama Olly Ganjar yang share di group mengabarkan, “Hari ini warga perumahan Jatikramat Indah dari Gaperi, tempat di mana aku juga tinggal, telah kehilangan salah seorang warganya, yaitu Bapak Peter Kasenda ahli sejarah, yang mengajar di beberapa universitas swasta di Jakarta, salah satunya Universitas Bung Karno,” kata Olly, Senin.
Peter Kasenda pada akhir hayatnya tinggal seorang diri di rumahnya di Perumahan Jatikramat Indah Sari Gaperi, RT 06 RW 06, Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi. Peter diketahui meninggal berawal dari ketua RT setempat yang lewat di depan rumahnya. “Dan mencium bau anyir,” kata ujar Olly.
Saat ketua RT mendekati pintu rumah, tercium bau yang makin menyengat. “Waktu pintu didobrak, ditemukan ahli sejarah itu sudah meninggal dalam keadaan tubuh sudah membengkak,” kata dia.
Kepergian alumnus Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia angkatan 1980 itu sempat dicurigai rekan-rekannya. Karena, Peter Kasenda yang setiap pagi membuka komunikasi dengan sapaan “Selamat pagi teman-teman” di grup Sejarah84+SKJ, terhenti sejak Rabu, 5 September 2018.
Rekannya, Mulat Wigati, menunjukkan postingan foto terakhir sejarawan Peter Kasenda sebelum meninggal pada Selasa, 4 September. Foto tersebut bergambar Masjid Kauman Jogjakarta 1911. “Postingan selamat pagi dr alm yg terakhir kalinya,” kata Mulat.