Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Soal Partai Lain Bergabung ke KIB, Golkar: Asalkan Siap Ikuti Irama

Golkar menyatakan partai lain yang ingin bergabung dengan KIB harus siap mengikuti irama.

20 Agustus 2022 | 10.28 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Arilangga Hartarto bertumpu tangan bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Ketua Umum Partai Golkar Arilangga Hartarto bertumpu tangan bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno atau yang akrab disebut Dave Laksono mengatakan pihaknya tetap terbuka bagi partai lain yang ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurutnya, kriteria partai yang ingin bergabung harus mengikuti alur menjelang Pemilu 2024 sekarang ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Pada dasarnya kita open saja yang mau bergabung, asalkan siap mengikuti irama yang sudah ada, dan tidak memaksa kehendaknya,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama partai lain yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu saat ini belum ada lagi. Tetapi, kata Dave, koalisi kelak akan mengumumkan nama partai tersebut yang sudah resmi akan bergabung.

“Nanti bila sudh fix kita umumkan,” tuturnya.

Saat ini, KIB beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi tersebut belum mengerucutkan nama calon presiden (Capres) 2024 beserta program yang akan ditawarkan ke publik.

Sinyal akan adanya partai lain yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu sempat dimunculkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 Agustus 2022. Saat itu, Zulkifli bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa bersama-sama mendaftarkan partainya sebagai calon peserta Pemilu 2024.

Pada saat yang bersamaan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga mendaftar ke KPU. Zulkifli pun menyatakan akan menyambut baik jika PSI mau bergabung dengan KIB. 

"Dengan senang hati, kami kasih karpet biru," ujar Zulkifli.

Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni menyatakan mereka tidak janjian dengan KIB untuk mendaftar bersama. Dia menyatakan hal itu sebagai tanda dari alam. 

"Tapi, kok bisa bareng dengan KIB, sepertinya ada tanda-tanda alam ini," ujar Antoni.

Hingga saat ini, KIB menjadi satu dari dua koalisi yang sudah secara resmi terbentuk. Koalisi lainnya dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kedua partai telah menandatangani piagam kerja sama politik dalam Rapat Pimpinan Nasional Gerindra 2022 pada 14 Agustus 2022.

Sedangkan tiga partai yang ada di parlemen lainnya - Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat - belum secara resmi menyatakan berkoalisi. Mereka sempat disebut akan menjadi poros ketiga dalam pemetaan Pemilu dan Pilpres 2024.

KIB plus dua koalisi lainnya dipastikan bisa memiliki tiket untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024. Sementara PDIP menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung calon secara mandiri. 

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus