Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Suporter Persija Tewas Diduga Dianiaya di Stadion GBK

Suporter Persija tewas dikabarkan karena dianiaya polisi.

15 Mei 2016 | 15.46 WIB

Petugas kepolisian mengamankan barang bukti senjata tajam yang disita dari seorang pelaku kericuhan di jalan Pintu Gelora 1, Jakarta, 18 Oktober 2015. Ratusan orang yang diduga pendukung Jakmania melakukan keributan saat laga antara Persib Bandung vs Sriw
material-symbols:fullscreenPerbesar
Petugas kepolisian mengamankan barang bukti senjata tajam yang disita dari seorang pelaku kericuhan di jalan Pintu Gelora 1, Jakarta, 18 Oktober 2015. Ratusan orang yang diduga pendukung Jakmania melakukan keributan saat laga antara Persib Bandung vs Sriw

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang suporter Persija (The Jakmania), Muhammad Fahreza, 16 tahun, tewas setelah menonton pertandingan Indonesia Soccer Championship 2016 pada Jumat malam di Gelora Bung Karno. Pemuda tersebut tewas diduga setelah dianiaya saat bentrok di GBK.

Menurut sepupu korban, Nafsiyah, kabar meninggalnya Fahreza diperoleh dari rekan The Jakmania lainnya. "Dia sendirian, polisi pun sudah tidak ada di lokasi," kata Nafsiyah saat dihubungi, Jakarta, Minggu, 15 Mei 2016.

Nafsiyah mengaku, saat ditemukan, Fahreza terkapar seorang diri di lokasi. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit di Cilandak, Jakarta Selatan. Saat dibawa, korban disebutkan masih bernapas. Bahkan, menurut keterangan Nafsiyah, korban sempat menangis karena ketakutan.

Namun sayangnya Fahreza tak tertolong. Rencananya, korban dimakamkan siang ini di dekat rumahnya di Jalan Sawo, Ciganjur, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengaku belum mendapatkan informasi mengenai tewasnya suporter Persija itu. Namun ia memastikan bahwa tidak ada polisi yang membawa senapan dalam pengamanan di GBK malam itu. Hal ini ia lontarkan mengenai isu bahwa tewasnya Fahreza lantaran dipukul dengan popor senjata api polisi.

"Terakhir hari Jumat saya sampai pukul 24.00 di GBK, monitor Giatpam (kegiatan pengamanan) sepak bola tidak ada laporan tersebut. Untuk pengamanan bola, tidak ada anggota yang bawa senjata api, termasuk laras panjang," ujar Awi dalam pesan tertulisnya.

Awi juga menyebutkan tidak ada kerusuhan selama kegiatan. Namun, menurut dia, ada euforia kemenangan Persija. Saat itu polisi dilempari batu dan botol oleh suporter. Namun tidak ada keributan yang ditimbulkan akibat kejadian ini.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mustafa Silalahi

Mustafa Silalahi

Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara ini bergabung dengan Tempo sejak akhir 2005. Banyak menulis isu kriminal dan hukum, serta terlibat dalam sejumlah proyek investigasi. Meraih penghargaan Liputan Investigasi Adiwarta 2012, Adinegoro 2013, serta Liputan Investigasi Anti-Korupsi Jurnalistik Award 2016 dan 2017.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus