Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang suporter Persija (The Jakmania), Muhammad Fahreza, 16 tahun, tewas setelah menonton pertandingan Indonesia Soccer Championship 2016 pada Jumat malam di Gelora Bung Karno. Pemuda tersebut tewas diduga setelah dianiaya saat bentrok di GBK.
Menurut sepupu korban, Nafsiyah, kabar meninggalnya Fahreza diperoleh dari rekan The Jakmania lainnya. "Dia sendirian, polisi pun sudah tidak ada di lokasi," kata Nafsiyah saat dihubungi, Jakarta, Minggu, 15 Mei 2016.
Nafsiyah mengaku, saat ditemukan, Fahreza terkapar seorang diri di lokasi. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit di Cilandak, Jakarta Selatan. Saat dibawa, korban disebutkan masih bernapas. Bahkan, menurut keterangan Nafsiyah, korban sempat menangis karena ketakutan.
Namun sayangnya Fahreza tak tertolong. Rencananya, korban dimakamkan siang ini di dekat rumahnya di Jalan Sawo, Ciganjur, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengaku belum mendapatkan informasi mengenai tewasnya suporter Persija itu. Namun ia memastikan bahwa tidak ada polisi yang membawa senapan dalam pengamanan di GBK malam itu. Hal ini ia lontarkan mengenai isu bahwa tewasnya Fahreza lantaran dipukul dengan popor senjata api polisi.
"Terakhir hari Jumat saya sampai pukul 24.00 di GBK, monitor Giatpam (kegiatan pengamanan) sepak bola tidak ada laporan tersebut. Untuk pengamanan bola, tidak ada anggota yang bawa senjata api, termasuk laras panjang," ujar Awi dalam pesan tertulisnya.
Awi juga menyebutkan tidak ada kerusuhan selama kegiatan. Namun, menurut dia, ada euforia kemenangan Persija. Saat itu polisi dilempari batu dan botol oleh suporter. Namun tidak ada keributan yang ditimbulkan akibat kejadian ini.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini