Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Teror KKB, Mendagri Minta TNI-Polri Perkuat Keamanan di Papua

Teror yang dilakukan KKB sejak pekan lalu telah membuat sekitar 1.500 warga dari sejumlah kampung di Tembagapura mengungsi ke Kota Timika.

10 Maret 2020 | 13.14 WIB

Menteri Kesehatan Terawan berbincang dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020. TEMPO/Subekti
Perbesar
Menteri Kesehatan Terawan berbincang dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta TNI dan Polri untuk memperkuat pengamanan di Papua menyusul terjadinya teror oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB di distrik Tembagapura, Mimika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya tentu meminta kepada Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI bila perlu satgas yang ada tambah, perkuat lagi. Negara tidak boleh kalah oleh kelompok-kelompok yang melakukan pelanggaran hukum, apalagi dengan senjata," kata Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teror yang dilakukan KKB sejak pekan lalu telah membuat sekitar 1.500 warga dari sejumlah kampung di Tembagapura mengungsi ke Kota Timika. Mereka mengungsi karena ketakutan.

KKB juga dilaporkan telah terlibat baku tembak dengan aparat keamanan. Seorang anggota Brimob dan TNI tewas.

Tito pun mengungkap pengalamannya selama dua tahun saat menjabat sebagai Kapolda Papua dalam mengatasi gangguan keamanan dari KKB dengan menggunakan soft approach. Saat itu, ia meminta tokoh-tokoh masyarakat yang disegani di Papua agar berdialog dengan kelompok bersenjata agar tidak melakukan aksi kekerasan.

"Pengalaman saya selaku Kapolda Papua dua tahun, banyak beberapa kali saya bisa melakukan komunikasi-komunikasi dengan mereka, sehingga mereka tidak melakukan aksi kekerasan," kata Tito.

Seandainya soft approach tidak bisa dilaksanakan, maka tindakan tegas harus dilakukan. "Soft approach dilaksanakan, tapi seandainya soft approach tidak bisa dilaksanakan dan mereka melanggar hukum apalagi ada yang meninggal segala macam, kita harus bertindak tegas. Tegas. Kita harus tegakkan hukum. Siapapun dia, tegas," kata mantan Kapolri ini.

Tito mengaku telah berkoordinasi dengan dengan Pemda Timika terkait warga Tembagapura yang mengungsi ke Timika. "Kita sudah komunikasi. Dirjen saya sudah minta komunikasi dengan Bupati Pak Maleng (Omaleng). Kemudian juga Polres dan Kodim yang membantu mereka. Sambil kita memperkuat pengamanan di sana oleh Bapak Panglima TNI dan Kapolri," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus