Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Administrasi Obat-obatan Amerika, FDA, memperbolehkan para petugas medis untuk menggunakan dosis yang tersisa pada botol vaksin COVID-19 Pfizer. Sebab, kata FDA, mereka menerima banyak laporan soal botol vaksin COVID-19 dibuang ketika dosisinya masih cukup untuk 1-2 suntikan lagi.
"Dalam situasi darurat seperti sekarang, kami memperbolehkan sisa dosis pada botol vaksin COVID-19 dipergunakan hingga habis sembari menunggu penyelesaian atas masalah ini," ujar FDA dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 17 Desember 2020.
FDA menyakini para petugas medis membuang dosis yang tersisa akibat tidak jelasnya keterangan pada label vaksin COVID-19 Pfizer. Dalam label tersebut tercantum bahwa satu botol vaksin COVID-19 menampung lima dosis (lima kali suntikan). Nah, karena label tersebut tidak menjelaskan apa yang harus dilakukan terhadap dosis yang tersisa, petugas medis memutuskan untuk membuangnya.
Menurut FDA, sungguh disayangkan apabila dosis yang tersisa dibuang. Alhasil, mereka memutuskan untuk mengizinkan dosis yang tersisa digunakan. Walau begitu, FDA mengingatkan bahwa dosis yang tersisa boleh dipakai selama memang terhitung sebagai satu dosis utuh dan berasal dari botol yang sama. Dokter atau petugas medis tidak boleh mencampurkan dosis dari dua botol berbeda.
"Segala dosis tersisa dari berbagai botol tidak boleh dijadikan satu," ujar FDA memperingatkan.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika, Alex Azar, menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 di negeri Paman Sam berpotensi terganggu. Sebab, Pfizer mengalami gangguan rantai pasokan akibat kurangnya bahan baku untuk produksi vaksin.
Akibat masalah tersebut, Alex Azar belum bisa memastikan pesanan vaksin COVID-19 Pfizer sebanyak 100 juta dosis bakal terpenuhi di awal tahun depan. Walau begitu, ia menyatakan bahwa pihaknya telah mendapat izin membantu Pfizer memenuhi kebutuhan bahan bakunya selama mereka menjamin kontrak pengadaan terpenuhi.
"Kami tengah bernegosiasi dengan Pfizer untuk mengkaji opsi-opsi apa yang kami miliki."
"Mereka cukup tertutup perihal kapasitas produksi dan keperluan mereka. Jadi, kami baru tahu mereka kekurangan bahan ketika mereka memberi tahu," ujar Alex Azar menegaskan
Per berita ini ditulis, vaksinasi COVID-19 di Amerika sudah berjalan tiga hari. Kurang lebih ada 2,9 juta dosis vaksin yang telah didistribusikan ke 60 lebih titik di seluruh penjuru Amerika. Semua dosis tersebut berasal dari Pfizer dan diberikan secara gratis karena diberi dengan uang pajak masyarakat.
Moderna, pengembang vaksin asal Amerika, dikabarkan akan segera menyusul ikut dalam distribusi vaksin COVID-19. Saat ini, mereka masih menunggu pengesahan dari FDA. Jika sudah mendapat lampu hijau, distribusi pertama mereka diperkirakan mencapai 5,9 juta dosis.
ISTMAN MP | REUTERS | CNN
https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-usa-pfizer/fda-says-extra-doses-from-vials-of-pfizers-covid-19-vaccine-can-be-used-idUSKBN28R050
https://edition.cnn.com/2020/12/16/politics/coronavirus-vaccine-pfizer-supply-issues/index.htm
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini