Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Gelombang Kedua Virus Corona Di Beijing Diduga Sejak Bulan Mei

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina menduga gelombang kedua VIrus Corona (COVID-19) di Beijing bermula sejak Mei.

17 Juni 2020 | 17.30 WIB

Seorang staf medis dalam pakaian pelindung melakukan tes swab dari orang-orang yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Beijing, menyusul kasus baru infeksi penyakit  virus corona (Covid-19) di ibu kota Cina, di Nanjing, provinsi Jiangsu, Cina 15 Juni 2020. China Daily via REUTERS
material-symbols:fullscreenPerbesar
Seorang staf medis dalam pakaian pelindung melakukan tes swab dari orang-orang yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Beijing, menyusul kasus baru infeksi penyakit virus corona (Covid-19) di ibu kota Cina, di Nanjing, provinsi Jiangsu, Cina 15 Juni 2020. China Daily via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina menduga gelombang kedua Corona (COVID-19) di Beijing bermula sejak Mei. Hal itu mengacu pada lama masa inkubasi virus Corona yang rata-rata memakan waktu 14 hari.

"Sangat mungkin sudah ada banyak pasien tanpa gejala (asymptomatic) atau carrier ringan selama bulan Mei. Itulah kenapa, tiba-tiba, ada banyak kasus bulan ini. Hal itu tengah kami verifikasi," ujar Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, Gao Fu, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 17 Juni 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, angka kasus virus Corona di Beijing tiba-tiba naik kembali dalam beberapa hari terakhir. Ketika ditelusuri, ternyata virus berasal dari cluster baru yaitu Pasar Xinfadi. Berbeda dengan pasar hewan di Wuhan, lokasi penyebaran awal virus Corona, Xinfadi adalah pasar tradisional.

Hingga berita ini ditulis, tercatat sudah ada 137 pasien virus Corona yang berasal dari cluster Pasar Xinfadi. Hal tersebut belum menghitung tiga pasien dalam pemantauan dan serta enam orang pasien tenpa gejala.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona meluas, tes massal serta lockdown diterapkan di berbagai penjuru Beijing, terutama di hunian sekitar Pasar Xinfadi. Warga di sana tidak boleh meninggalkan rumah, apalagi meninggalkan Beijing. Selain itu, sekitar 1200 penerbangan keluar dan masuk Beijing juga dibatalkan.

Gao Fu melanjutkan bahwa dirinya juga tengah mengecek berbagai kemungkinan cluster baru. Ia berkata, virus Corona bisa berinkubasi di lokasi-lokasi gelap, lembap, dan kotor.

"Hal itu tidak disadari oleh banyak orang. Mereka yang tidak sadar kemudian terpapar virus Corona (COVID-19) setelah masa inkubasi. Saya menyakini hal itu yang terjadi di Beijing," ujar Gao Fu mengakhiri.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sumber:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus