Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak akan menaikkan pajak perusahaan untuk membayar perpanjangan skema bantuan Covid-19 dalam anggaran bulan depan, menurut laporan The Sunday Times.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rishi Sunak dalam pidatonya pada 3 Maret akan mengumumkan dia menaikkan pajak perusahaan dari 19 pence poundsterling (Rp 3.739,82) menjadi 23 pence poundsterling (Rp 4.527,15) pada saat pemilihan umum berikutnya, kata laporan itu, dikutip Reuters, 21 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah tersebut diharapkan akan meningkatkan 12 miliar poundsterling setahun, The Sunday Times melaporkan.
Menurut laporan itu, setidaknya 1 pence akan ditambahkan ke undang-undang untuk bisnis mulai musim gugur ini, dengan biaya bisnis sebesar 3 miliar poundsterling, dengan kenaikan lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya.
Sekutu Sunak menegaskan dia tidak akan menaikkan pajak perusahaan lebih dari 23%.
Langkah ini akan membantu dalam membayar perpanjangan skema cuti, pemotongan PPN dan pinjaman dukungan bisnis hingga setidaknya Agustus.
Berbeda dengan pemerintah yang dipimpin partai Konservatif pada 2010, yang mengupayakan pemotongan pengeluaran untuk menyeimbangkan kembali ekonomi setelah krisis keuangan global, Sunak diperkirakan akan menunda sebagian besar keputusan terberat tentang bagaimana membayar dukungan itu dalam pidato anggarannya.
"Kenaikan pajak perusahaan akan lebih tinggi dari yang diharapkan dan perpanjangan skema dukungan akan lebih lama dari perkiraan kebanyakan orang," kata sumber kepada The Sunday Times.
Ekonomi Inggris mengalami kemerosotan terbesar dalam 300 tahun terakhir pada 2020 akibat pandemi Covid-19 ketika berkontraksi sebesar 10%, dan akan menyusut sebesar 4% dalam tiga bulan pertama tahun 2021, menurut prediksi Bank of England.
REUTERS | THE SUNDAY TIMES