Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Selama 2016, 10 Imigran di Jerman Diserang Setiap Hari

Kementerian Dalam Negeri Jerman menyebut 560 imigran terluka akibat serangan tersebut, 43 di antaranya adalah anak-anak.

27 Februari 2017 | 10.42 WIB

Petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan sejumlah titik api saat kebakaran melahap sebuah pusat pengungsi di Duesseldorf, Jerman, 7 Juni 2016. Kebakaran ini terjadi di tengah hari namun baru bisa dipadamkan pada sore hari. REUTERS/Wolfgang Rattay
Perbesar
Petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan sejumlah titik api saat kebakaran melahap sebuah pusat pengungsi di Duesseldorf, Jerman, 7 Juni 2016. Kebakaran ini terjadi di tengah hari namun baru bisa dipadamkan pada sore hari. REUTERS/Wolfgang Rattay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Berlin—Kementerian Dalam Negeri Jerman melaporkan sedikitnya terjadi 10 serangan terhadap imigran setiap hari selama 2016.


Seperti dilansir The Independent, Senin 27 Februari 2017, laporan kementerian kepada parlemen Jerman menyebut 560 imigran terluka akibat serangan tersebut, 43 di antaranya adalah anak-anak.


Baca: Hoax, Kata Polisi Jerman Soal Pelecehan oleh Pengungsi Arab


Catatan ini menambah buram kejahatan kebencian yang semakin meningkat sejak imigran asal Timur Tengah dan Afrika membanjiri negara di Eropa Barat tersebut. Tidak ada pembanding atas data ini karena kejahatan terhadap imigran baru dibuat pada 2016.


Kementerian Dalam Negeri Jerman mengutuk aksi kekerasan ini. “Orang-orang yang melarikan diri dari negara mereka dan mencari perlindungan di Jerman, memiliki hak untuk tinggal dengan aman di lokasi penampungan,” demikian pernyataan resmi kementerian.


Selain data itu, kementerian juga menyebut telah terjadi lebih dari 3.500 serangan terhadap lokasi penampungan pengungsi dan pencari suaka.


Tiga per empat dari serangan ditujukan terhadap pengungsi di luar lokasi penampungan mereka. Sementara 1.000 kasus lainnya ditujukan kepada lokasi penampungan pengungsi.


Anggota parlemen dari partai kiri, Ulla Jelpke, menuding maraknya kejahatan terhadap imigran karena pemerintah terlalu fokus menghadapi ancaman dari imigran.


Padahal, politikus dari partai Die Linke ini menegaskan, ancaman justru datang dari ekstrimis sayap kanan.


“Apakah akan lebih banyak orang tewas sebelum kekerasan ekstrimis sayap kanan menjadi agenda utama keamanan nasional,” kata Jelpke kepada Funke.


“Nazi telah mengancam pengungsi dan demokrasi kita.”


Juru bicara kelompok Amnesty International juga mendesak pemerintah Jerman untuk mencegah dan mengatasi kejahatan kebencian terhadap imigran.


“Jerman harus melakukan perlindungan di lokasi-lokasi pengungsian dari ancaman kelompok rasis.


Jerman tengah bergulat dengan aplikasi pencari suaka dan kekhawatiran meningkatnya aksi teror yang meluas di seluruh Eropa.


Namun selama 2016, jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman hanya 280 ribu atau turun dari 600 ribu pada tahun sebelumnya.


Hal ini dipicu oleh penutupan perbatasan di sejumlah negara Balkan, serta kesepakatan yang diteken Uni Eropa dengan Turki.


Masalah pengungsi akan menjadi isyu krusial menjelang pemilu parlemen pada September mendatang.


BBC | IB TIMES | THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI



 


 


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sita Planasari

Sita Planasari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus