Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Empat penumpang asal Timur Tengah diturunkan dark pesawat pada pada 17 November 2015. Alasannya, ada seorang penumpang perempuan yang melihat satu dari empat orang itu menerima pesan singkat bertulisan "dinamit".
Laman Express.co.uk, dalam laporan, 26 November 2015, mengatakan penumpang wanita itu mencurigai empat pria asal Timur Tengah itu. Selain melihat tulisan "dinamit", perempuan itu jua melihat sebuah kode untuk bandara lain. Saat kejadian petugas anti-teror dipanggil ke tempat kejadian.
Penumpang wanita mengatakan ia menjadi khawatir ketika seorang pria membuat beberapa panggilan telepon dalam bahasa asing dan mengklaim melihat dia menerima pesan teks yang dibaca "BLR Dynamite" - yang tampaknya mengacu pada bandara Bengaluru, India.
Awak pesawat Spirit Airlines yang mendengar aduannya segera mengembalikan pesawat ke gerbang di Bandar Udara Internasional Baltimore-Washington. Lalu memerintahkan empat penumpang turun dari pesawat untuk diinterogasi.
Saksi penumpang mengatakan mereka tampaknya berasal dari Timur Tengah dan petugas keamanan yang sedang berpergian ke luar negeri mengatakan terdapat potensi ancaman keamanan.
Selanjutnya, keempat penumpang diwawancarai oleh petugas polisi Otoritas Transportasi Maryland yang tidak menemukan adanya pesan teks di telepon tersangka.
Juru bicara kepolisian Otoritas Tranportasi Maryland Jonathan Green mengatakan berdasarkan laporan penumpang wanita, petugas memeriksa perangkat telepon, namun tidak ada pesan teks dengan kata "dinamit" ditemukan.
Setelah diwawancarai oleh petugas Polisi Otoritas Transportasi dan agen Joint Terrorism Task Force, keempat tersangka dibebaskan tanpa tuduhan beberapa jam kemudian. Tersangka dikatakan, hanya sedang menonton berita di telepon sambil menunggu penerbangan ke Chicago.
"Salah satu dari tiga laki-laki duduk di samping seorang penumpang wanita dan tampaknya ia sedang menonton sebuah laporan media, tetapi mengingat peristiwa saat ini, saya bisa membayangkan situasi itu. Kami tidak menemukan aktivitas kriminal atau pelanggaran apapun dan mereka bebas untuk melakukan apa yang mereka sukai," kata Green.
Meskipun laporan wanita tidak terbukti, Spirit Airlines menolak untuk meminta maaf karena mengeluarkan para penumpang. Seorang juru bicara maskapai mengatakan tidak mentolerir diskriminasi atau mengeluarkan penumpang karena asal negara, etnis, atau agama.
"Penumpang tersebut diturunkan dari pesawat karena perilakunya, yang melanggar aturan maskapai dan FAA, dan menolak untuk bekerja sama dengan instruksi petugas."
EXPRESS.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini