Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rencana pemerintah membatasi penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi mendapat dukungan luas. Dalam beleid yang kabarnya akan dirilis Mei depan, mobil mewah dan mobil dinas akan dilarang menggunakan bensin murah alias Premium. Mobil-mobil itu hanya boleh minum Pertamax atau BBM nonsubsidi lain. "Sesuai dengan undang-undang, bensin bersubsidi hanya diberikan untuk kelompok masyarakat tertentu," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Senin pekan lalu. Selain itu, penggunaan mobil dinas akan dibatasi. "Jika tidak ada urusan dinas, masuk garasi," kata Hatta. Politikus di Senayan setuju. Bambang Soesatyo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, bahkan meminta BBM bersubsidi hanya diperuntukkan bagi kendaraan umum. "Mobil pelat hitam dan merah dilarang. Yang boleh hanya mobil pelat kuning dan sepeda motor," katanya. Hasil jajak pendapat Tempo.co sepanjang pekan lalu menunjukkan mayoritas responden setuju dengan rencana pembatasan BBM bersubsidi. "Orang kaya dan pejabat pemerintah tidak boleh dapat subsidi," kata seorang pembaca, Achmad Tarmidzi. "Bensin murah hanya buat rakyat jelata." Lebih dari 86 persen pembaca Tempo setuju dengan pendapat itu. |
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo