Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Firasat dari Sertu Bambang Priyanto Kala Cerita Kondisi KRI Nanggala-402

Kakak Sertu Bambang Priyanto teringat dengan obrolan adiknya sebelum berangkat bertugas di KRI Nanggala-402.

27 April 2021 | 13.56 WIB

Firasat dari Sertu Bambang Priyanto Kala Cerita Kondisi KRI Nanggala-402
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan utara Pulau Bali pada Rabu, 21 April 2021 lalu, akhirnya menemui titik terang. Setelah dilakukan pencarian selama lima hari, kapal selam yang membawa 53 kru kapal tersebut akhirnya ditemukan tenggelam di kedalaman 838 meter pada Minggu, 25 April 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Satu di antara 53 awak kapal tersebut diketahui berasal Sragen, Jawa Tengah. Prajurit tersebut bernama Sertu Bambang Priyanto, 40 tahun, asal Dukuh Ngadirejo, Desa Kroyo, Karangmalang, Sragen. Sebelum melakukan pelayaran, ia sempat menyatakan pesimis dapat kembali berlayar, hal itu diungkapkannya kepada suami Sri Rahayu, sang kakak, saat kali terakhir berkumpul dengan keluarga di acara peringatan 100 hari meninggalnya sang ibu pada Maret 2021 lalu di kediaman orang tua, sebelum keberangkatan Bambang Priyanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sri Rahayu, sebelum pamit pulang ke Surabaya itulah Bambang Priyanto melontarkan kalimat kemungkinan dirinya sudah tidak akan berlayar lagi, pasalnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang akan digunakan untuk bertugas kondisinya sudah tua.

Awak KRI Nanggala-402 Sertu Bambang Priyanto Foto Wardoyo/Joglosemarnews

Dilansir dari joglosemarnews.com, kakak kandung Bambang Priyanto menceritakan kembali obrolan adiknya itu dengan suaminya, “Terakhir ke sini pas peringatan 100 harinya mboke (almarhumah ibu). Dia sempat bilang ke suami saya, aku wes gak layar yake mas, kapalku wes tuo. (Mungkin aku sudah tidak berlayar lagi, kapalku sudah tua). Setelah itu dia berangkat pulang ke Surabaya,” tutur Sri Rahayu, 45 tahun, pada Jumat, 23 April 2021, sebagaimana dikutip Tempo dari Teras.ID Selasa 27 April 2021.

Hingga akhirnya kemudian muncul kabar bahwa di media televisi soal KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021. Mendengar kabar tersebut, Sri Rahayu lantas langsung mengontak istri Sertu Bambang Yudhoyono di Surabaya, untuk memastikan apakah adiknya sudah tiba di Surabaya. Dari istri adiknya, Sri Rahayu mengetahui bahwa Bambang Priyanto memang ikut berlayar di dalam Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan hilang kontak tersebut. Berdasarkan informasi yang disampaikan sang istri, Bambang Priyanto berangkat bertugas pada Senin, 19 April 2021, selepas sahur.

“Begitu saya lihat berita TV, saya langsung telepon kantor istrinya. Dia bilang benar, Bambang ikut kapal itu, berangkat Senin kemarin habis sahur. Dia njawab telepon sambil nangis, saya juga nangis,” tutur Sri Rahayu.

Bagi Sri Rahayu, di mata keluarga Bambang Priyanto, awal KRI Nanggala-402 merupakan sosok yang dikenal sebagai pribadi yang ramah, disiplin dan juga penyayang. Bambang Priyanto sendiri merupakan anak bungsu dari enam bersaudara.

TERAS.ID | HENDRIK KHOIRUL MUHID

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus