Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan mengatakan sebuah bola api yang menerangi langit Jepang pada tahun 2017 adalah bagian dari asteroid besar yang mungkin suatu hari akan menghantam Bumi.
Asteroid yang terbakar di atmosfer di atas Kyoto pada bulan April tahun itu berukuran kecil, tetapi induknya 2003 YT1 berukuran sekitar 2 kilometer – atau sepanjang Queen St Auckland.
Para astronom di Jepang ingin tahu dari mana asteroid mungil tahun 2017 itu berasal, sehinggqa memetakan lintasannya dengan cermat - dan menemukannya cocok dengan 2003 YT1.
Induk asteroid itu ditemukan pada tahun 2003, dan mengorbit matahari di wilayah ruang yang sama dengan Bumi. Ini diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya, dengan peluang 6 persen untuk menghantam Bumi sekitar 10 juta tahun mendatang.
Tidak jelas bagaimana bayi asteroid itu berpisah tahun 2003 YT1, tetapi karena asteroid raksasa itu adalah gumpalan batu longgar yang berputar setiap dua jam, para astronom mengatakan mungkin saja asteroid kecil itu baru saja dilempar ke luar angkasa.
2003 YT1 begitu besar bahkan memiliki bulan sendiri, yang cukup lebar untuk memuat beberapa bidang rugby.
Itu dianggap sebagai planet kecil pada tahun 2007, tetapi belum diberi nama yang lebih menarik.
Temuan para astronom itu dirinci dalam sebuah makalah yang diunggah ke arxiv.org minggu lalu.
NEWSHUB | ARXIV
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini