Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu di antara kampus universitas swasta tua di Tanah Air, Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDMB), berambisi menjadi kampus kelas dunia. Berdiri sejak 1961, Universitas Moestopo Beragama mengaku saat ini telah berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak alumni yang mengabdi sebagai pejabat pemerintah," kata Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama 2022-2027, Paiman Raharjo, lewat keterangan tertulis, Selasa 31 Mei 2022. Paiman yang juga Guru Besar Administrasi Publik, baru dilantik sebagai rektor pada hari itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, alumni lainnya adalah dokter, akuntan, administrator, dan humas yang hebat. Disebutkannya pula direktur BUMN maupun swasta, aktivis sosial, presenter dan pejabat negara, termasuk yang hadir langsung di acara pelantikan yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang merupakan alumni program pascasarjana UPDMB.
Sejumlah Dokter dan Mahasiswa kedokteran gigi memeriksa pasien dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2012 di Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta, Senin (1/10). TEMPO/Aditia Noviansyah
Untuk itu, ujar Paiman, kini saatnya UPDMB menjadi kampus berstandar internasional. Dia menyebutkan 11 indikator standar penilaian kampus kelas dunia yakni riset, pengajaran, kemampuan kerja, internasionalisasi, fasilitas, online atau pembelajaran jarak jauh, tanggung jawab sosial, inovasi, seni budaya, inklusivitas dan spesialisasi.
Paiman menyatakan persyaratan menuju kampus kelas dunia cukup berat, dan meminta semua pihak bekerja sama secara solid, kuat, dan menjaga harmonisasi juga komunikasi yang baik. ”Kampus akan dinilai melalui berbagai spesialisasi yang dimilikinya, misalnya dengan pertimbangan akreditasi dan disiplin ilmu,” kata pria asal Klaten dan tercatat pernah menjadi tenaga ahli di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Universitas Moestopo, Paiman menambahkan, siap berkolaborasi dengan pemerintah maupun swasta untuk mencerdaskan bangsa terutama generasi muda yang memiliki potensi untuk maju. Dia mencontohkan para atlet yang kesulitan waktu untuk belajar.
"Kampus Moestopo siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mencerdaskan para atlet atau generasi muda," katanya tanpa keterangan lebih detil.
Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan pemberian beasiswa kepada atlet mahasiswa yakni Stefanny Brenda Saroinsong dan Bilal Bilano yang merupakan mahasiswa FISIP Universitas Moestopo. Pemberian beasiswa itu dilakukan oleh Menpora Zainudin Amali.