Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan klub sepak bola Barcelona menjadi pernik menarik di tengah referendum Catalonia pada 1 Oktober 2017. Dalam referendum itu--dinyatakan ilegal oleh pemerintah Spanyol-- 90 persen pemilih, dari 2,26 juta orang, menyatakan setuju dengan opsi memisahkan diri dari Spanyol.
Berikut sejumlah fakta tentang Barcelona terkait dengan referendum Catalonia tersebut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
• Barcelona adalah wajah Catalonia
Barcelona selalu dianggap menjadi wakil atau wajah dari Catalonia. Di era Jenderal Franco, klub ini banyak mendapat kesulitan dan tekanan seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menekan budaya dan bahasa Catalonia. Saat ini, Barca punya lebih banyak otonomi. Hingga kini, warga Catalonia tetap menganggap klub ini sebagai "tim nasional" kebanggaan mereka.
• Terpengaruh proses pemungutan suara
Proses referendum, Ahad kemarin, ikut mempengaruhi pertandingan Barcelona. Pemungutan suara dilakukan beberapa jam sebelum laga melawan Las Palamas dilaksanakan di Cam Nou. Bentrokan antara polisi dan masa pendukung referendum kemudian berimbas pada jadwal itu. Mereka akhirnya menggelar pertandingan tanpa dihadiri penonton, meski suporter sudah berdatangan di luar stadion. Ada alasan yang berbeda yang mengemuka soal putusan ini: ada yang mengklaim hal itu sebagai protes Barcelona atas perlakuan kasar polisi, tapi ada juga yang menyebut dilakukan karena faktor keamanan. Dalam pertandingan tersebut, Barca akhirnya menang 3-0 berkat dua gol Lionel Messi.
• Posisi Javier Tebas dipertanyakan
Objektifitas Presiden La Liga, Javier Tebas, kian dipertanyakan para pendukung Barcelona. Pria ini sebelumnya tak pernah malu-malu menyatakan diri sebagai pendukung Real Madrid. Terkait isu referendum mengemuka, Ia menolak permintaan Barcelona untuk penundaan laga karena alasan keamanan. Tebas mengancam akan memotong poin Barcelona bila tak menggelar laga sesuai yang dijanjikan. Dalam pertandingan tersebut, ia juga dianggap memasukkan unsur politik dengan mengizinkan Las Palmas bermain dengan memakai emblem bendera Spanyol.
• Sikap Barcelona terhadap referendum
Mereka selalu menegaskan netralitasnya dan menyatakan tak mau melibatkan diri dengan urusan politik. Namun, menyikapi kekerasan oleh polisi di hari referendum, mereka mengeluarkan pernyataan yang cukup keras. "Barcelona tetap setia mempertahankan komitmen historis untuk membela bangsa, demokrasi, kebebasan berbicara, dan penentuan nasib sendiri, juga mengecam segala aksi yang mengganggu hak tersebut," demikian pernyataan resmi klub itu. "Barcelona secara publik menyatakan dukungan pada semua orang, unit, dan institusi yang bekerja menjamin hak-hak di atas. Barcelona, yang tatap menghormati keragaman anggotanya, akan terus mendukung mayoritas warga Catalonia, dan akan melakukannya dengan cara yang beradab, damai, dan patut dicontoh."
• Gerard Pique mendukung Referendum
Salah satu pemain Barcelona, Gerard Pique, secara terbuka menyatakan dukungannya atas referendum Catalonia. Ia juga ikut memilih, meski tak jelas apa pilihannya. Karena sikapnya itu, ia kerap diejek suporter dan rekan setimnya di Timnas Spanyol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
• Nasib Barcelona di kompetisi
Hasil referendum Catalonia itu masih akan memerlukan proses panjang untuk pengesahan dan pengakuan. Bila Catalonia akhirnya benar-benar merdeka, maka klub itu tak akan lagi berpartisipasi di La Liga Spanyol. Sebelumnya, Menteri Olahraga Catalonia, Gerard Figueras, sudah mengisyaratkan hal itu. "Bila kemerdekaan disetujui, tim di La Liga--Barcelona, Espanyol, dan Girona – harus memutuskan di mana ingin bermain: Italia, Prancis, atau Inggris."
BBC | MIRROR