Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Begini Cara Pelatih Argentina Memaknai Tangisan Lionel Messi di Final Copa America 2024

Lionel Messi menangis setelah cedera membuatnya tidak dapat menyelesaikan pertandingan terakhirnya bersama Argentina di final Copa America 2024.

15 Juli 2024 | 20.03 WIB

Lionel Messi menangis di bangku cadangan setelah mengalami cedera pada final Copa America 2024, Senin, 15 Juli saat Argentina mengalahkan Kolombia 1-0. Reuters / Nathan Ray Seebeck-USA TODAY Sports
Perbesar
Lionel Messi menangis di bangku cadangan setelah mengalami cedera pada final Copa America 2024, Senin, 15 Juli saat Argentina mengalahkan Kolombia 1-0. Reuters / Nathan Ray Seebeck-USA TODAY Sports

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi menangis setelah cedera membuatnya tidak dapat menyelesaikan pertandingan terakhirnya bersama Argentina di final Copa America 2024. Namun, ia akhirnya bisa tertawa setelah rekan-rekan setimnya mampu memberikan gelar juga dengan mengalahkan Kolombia 1-0 di Miami, Senin, 15 Juli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemenang delapan kali Ballon d'Or ini mengalami cedera pada pergelangan kakinya pada menit ke-36. Ia tetap bermain hingga menit ke-66, ketika ia akhirnya harus tertatih-tatih meninggalkan lapangan sambil menangis. Ia juga masih menangis saat membalut pergelangan kakinya yang bengkak dengan kompres es di bangku cadangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan kedudukan imbang 0-0 saat pemain berusia 37 tahun itu keluar, Argentina meningkatkan permainan mereka dan Lautaro Martinez mencetak gol di babak perpanjangan waktu untuk mengamankan kemenangan 1-0 dan rekor gelar Copa ke-16. Messi kemudian mengangkat trofi bersama rekan setimnya.

Bagi pelatih Argentina Lionel Scaloni tangisan Messi bermakna dalam. "Leo adalah pemain terhebat dalam sejarah. Dia tidak pernah ingin meninggalkan lapangan. Pergelangan kakinya bengkak dan dia ingin terus bermain," kata dia.

"Saya lebih suka para pemain dan rekan setimnya melihat hal itu, bahwa dia berusia 30-an lebih dan dia ada di sana dan dia ingin berkontribusi. Dia ingin bermain bukan karena dia egois atau egois.”

"Ia ingin terus bermain karena ia tidak ingin meninggalkan rekan-rekan setimnya. Ia tidak ingin meninggalkan mereka di atas lapangan bahkan ketika ia berada dalam kondisi seperti itu. Dia merasa tidak enak saat harus pergi dan dia dilahirkan untuk berada di lapangan."

Messi telah mengisyaratkan pensiun dalam beberapa kesempatan dalam beberapa bulan terakhir, Pekan ini ia mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sesama pemain veteran Argentina sedang berjuang dalam "pertempuran terakhir" mereka di Copa America.

Gelandang Argentina Rodrigo De Paul masih berharap Messi terus bermain. "Saya mengenal Leo (Messi), saya tahu bagaimana cara dia berpikir. Dia selalu ingin berada di sana, tetapi fakta bahwa dia adalah bagian dari tim ini adalah hal terbaik bagi kami," kata gelandang Rodrigo De Paul kepada TyC Sports.

REUTERS

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus