Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

CEO Barcelona dan Florentino Perez Diduga Bujuk Joan Laporta Lepas Lionel Messi

CEO Barcelona Ferran Reverter dan Florentino Perez dinilai berhasil meyakinkan Presiden Joan Laporta untuk melepas Lionel Messi.

10 Agustus 2021 | 20.31 WIB

CEO Barcelona dan Florentino Perez Diduga Bujuk Joan Laporta Lepas Lionel Messi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Komisi Espai Barca, Jaume Llopis, yakin ada peran CEO Ferran Reverter dan Presiden Real Madrid Florentino Perez dalam kasus hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona. Ia menduga kedua orang itu berhasil meyakinkan Presiden Joan Laporta untuk melepas kontrak La Pulga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Llopis mengundurkan diri dari jabatannya setelah kepergian Messi dari Barcelona. Faktanya, Llopis menilai bahwa Laporta bukanlah orang yang memiliki otoritas di Camp Nou, melainkan Reverter. "CEO baru yang bertanggung jawab. Saya tahu bahwa semuanya harus melalui CEO, semuanya harus ditandatangani oleh CEO dan bukan presiden," kata Llopis di Cadena SER dikutip dari Marca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"CEO mengancam Joan Laporta dengan pengunduran dirinya jika dia menandatangani kesepakatan La Liga dengan CVC. Laporta ditekan oleh CEO-nya dan, di sisi lain, Florentino juga meyakinkannya. Mereka meyakinkannya bahwa dia harus mendepak Messi dari Barcelona dan tidak menandatangani kontrak dengan CVC," kata Llopis.

Presiden FC Barcelona Joan Laporta. REUTERS/Albert Gea

Llopis merujuk pada pengaruh Perez dan menyoroti hubungan persahabatannya dengan Reverter. "Messi sendiri mengatakannya dengan kata-katanya sendiri, 'Saya mengurangi gaji saya hingga 50 persen dan mereka tidak meminta apa pun kepada saya'. CVC bukan dana vulture seperti yang telah dikatakan, mereka adalah dana investasi yang sangat serius," kata Llopis.

Florentino Perez. AP/Paul White

Ia meneruskan, “Memang benar kontrak pertama tidak diterima karena menurut Laporta, itu berarti menggadaikan hak siar Barcelona untuk 50 tahun ke depan, tapi CVC bersedia bernegosiasi. Namun, mereka juga tidak bernegosiasi. Laporta diyakinkan oleh Ferran Reverter bahwa tidak mungkin menandatangani kontrak dengan CVC, dan Florentino Perez dengan proyek Liga Super Eropa."

"Ferran Reverter memiliki persahabatan lama dengan Florentino dan mereka meyakinkan Laporta untuk mengubah pikiran dan menghentikan negosiasi. Yang mengejutkan, ada 25 hari tersisa di bursa transfer, ada waktu untuk mencari solusi. Mereka menolak bernegosiasi dengan Messi dan CVC. Ini solusi sempurna untuk Perez bahwa mereka juga akhirnya bisa memperkuat Real Madrid dengan mendatangkan Kylian Mbappe," ujar Jaume Llopis.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus