Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Komisi Espai Barca, Jaume Llopis, yakin ada peran CEO Ferran Reverter dan Presiden Real Madrid Florentino Perez dalam kasus hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona. Ia menduga kedua orang itu berhasil meyakinkan Presiden Joan Laporta untuk melepas kontrak La Pulga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Llopis mengundurkan diri dari jabatannya setelah kepergian Messi dari Barcelona. Faktanya, Llopis menilai bahwa Laporta bukanlah orang yang memiliki otoritas di Camp Nou, melainkan Reverter. "CEO baru yang bertanggung jawab. Saya tahu bahwa semuanya harus melalui CEO, semuanya harus ditandatangani oleh CEO dan bukan presiden," kata Llopis di Cadena SER dikutip dari Marca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"CEO mengancam Joan Laporta dengan pengunduran dirinya jika dia menandatangani kesepakatan La Liga dengan CVC. Laporta ditekan oleh CEO-nya dan, di sisi lain, Florentino juga meyakinkannya. Mereka meyakinkannya bahwa dia harus mendepak Messi dari Barcelona dan tidak menandatangani kontrak dengan CVC," kata Llopis.
Presiden FC Barcelona Joan Laporta. REUTERS/Albert Gea
Llopis merujuk pada pengaruh Perez dan menyoroti hubungan persahabatannya dengan Reverter. "Messi sendiri mengatakannya dengan kata-katanya sendiri, 'Saya mengurangi gaji saya hingga 50 persen dan mereka tidak meminta apa pun kepada saya'. CVC bukan dana vulture seperti yang telah dikatakan, mereka adalah dana investasi yang sangat serius," kata Llopis.
Florentino Perez. AP/Paul White
Ia meneruskan, “Memang benar kontrak pertama tidak diterima karena menurut Laporta, itu berarti menggadaikan hak siar Barcelona untuk 50 tahun ke depan, tapi CVC bersedia bernegosiasi. Namun, mereka juga tidak bernegosiasi. Laporta diyakinkan oleh Ferran Reverter bahwa tidak mungkin menandatangani kontrak dengan CVC, dan Florentino Perez dengan proyek Liga Super Eropa."
"Ferran Reverter memiliki persahabatan lama dengan Florentino dan mereka meyakinkan Laporta untuk mengubah pikiran dan menghentikan negosiasi. Yang mengejutkan, ada 25 hari tersisa di bursa transfer, ada waktu untuk mencari solusi. Mereka menolak bernegosiasi dengan Messi dan CVC. Ini solusi sempurna untuk Perez bahwa mereka juga akhirnya bisa memperkuat Real Madrid dengan mendatangkan Kylian Mbappe," ujar Jaume Llopis.