Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta- Belasan pendukung Persebaya Surabaya yang dikenal juga dengan Bonek ditangkap tim Buru Sergap Kepolisian Resort Kota Yogyakarta saat tengah bergerombol di depan kantor surat kabar Kedaulatan Rakyat, Jumat siang, 12 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedatangan mereka diduga kuat untuk mendukung Persebaya kala menantang tuan rumah PSS Sleman dalam laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo Sabtu, 13 Juli 2019.
Baca: PSS Sleman Vs Persebaya Surabaya, Amido Balde Absen Lagi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari para bonek itu polisi menemukan tak kurang lima senjata tajam berupa sangkur, pisau, juga cutter serta jersey Persebaya.
Seorang saksi mata Surya Adi Lesmana menuturkan awalnya belasan bonek itu numpang nongkrong di selasar trotoar depan Kantor Pos Kedaulatan Rakyat yang berada di Jalan Mangkubumi sekitar pukul 09.00 WIB.
Sambil nongkrong dan bermain gitar, para bonek itu juga numpang mengisi daya baterai telepon genggamnya pada pihak Kantor Pos.
Baca: Liga 1 Akhir Pekan, PSS Sleman Waspadai Kolektivitas Persebaya
Kemudian sekitar setengah jam kemudian tim polisi datang untuk meminta mereka pergi dari trotoar itu karena mengganggu para pejalan kaki dan juga lalu lalang orang yang hendak ke kantor pos.
"Awalnya aman aman saja, tak ada rusuh atau bagaimana, sampai mereka pergi," ujarnya.
Pantauan Tempo, tak sampai lima menit para bonek itu pergi jalan kaki ke arah utara, tiba petuga polisi mengejar lagi karena ada tas mereka yang dititipkan kantor pos tertinggal.
Dari tas yang tertinggal itu, polisi menemukan sejumlah senjata tajam. Satu persatu Bonek itu ditanya siapa saja yang membawa senjata tajam itu namun hanya beberapa yang mengaku.
Sekitar pukul 11.40 WIB, para Bonek itu pun diangkut truk polisi ke Kantor Polres Kota Yogya untuk diperiksa lebih lanjut.
Pihak Polda DIY sebelumnya merekomendasikan panitia pelaksana pertandingan PSS Sleman tak memberi jatah kuota tiket pada pendukung Persebaya karena adanya penolakan warga potensi gangguan keamanan.
Hal ini berkaca dari beberapa laga Persebaya di DIY kerap berakhir kekacauan para suporter Persebaya itu dan meresahkan masyarakat. Seperti dua kasus di tahun 2018 lalu saat PS Tira menjamu Persebaya, lalu Persija vs Persebaya di Stadion Sultan Agung Bantul.
PRIBADI WICAKSONO