Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

PSSI, PT LIB, dan Komisi Disiplin sudah membahas wacana pengurangan poin imbas kerusuhan suporter di Liga 1.

21 Juli 2023 | 09.45 WIB

Dari kiri ke kanan: Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam sesi jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023. TEMPO/Randy
Perbesar
Dari kiri ke kanan: Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam sesi jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023. TEMPO/Randy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga pekan ketiga Liga 1 2023-2024, telah terjadi sejumlah kerusuhan suporter. Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya mengatakan bakal menerapkan hukuman pengurangan poin kepada klub yang suporternya terlibat kerusuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Namun, sampai detik ini, hukuman itu belum diterapkan. Ia menuturkan PSSI perlu mengadakan pertemuan terlebih dahulu dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub sebelum menerapkan hukuman pengurangan poin ke dalam aturan yang berlaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tentu kami perlu duduk bersama PT Liga Indonesia Baru. Kalau klub-klub setuju, ayo kita terapkan tahun ini. Saya sih maunya pekan ini, tapi kan tidak bisa begitu. Kita harus duduk bersama terlebih dahulu," ujar dia dalam jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023.

Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali yang turut hadir dalam jumpa pers mengatakan pihaknya baru saja menggelar rapat dengan PT LIB dan Komisi Disiplin PSSI untuk membahas beberapa hal, salah satunya wacana hukuman pengurangan poin.

"Kami menyamakan persepsi karena bisa jadi apa yang disampaikan Ketua Umum soal pengurangan poin belum terakomodasi di dalam aturan," tuturnya kepada wartawan.

Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris PT LIB dan PT Garuda Sepak Bola Indonesia itu mengatakan saat ini Komisi Disiplin menentukan hukuman berdasarkan kode disiplin 2023. Bisa jadi, hukuman pengurangan poin itu belum terakomodasi di dalamnya sehingga perlu waktu untuk bisa diterapkan.

"Tentu tidak bisa serta merta apa yang kami inginkan langsung bisa masuk ke situ, tapi untuk jalan keluarnya PT LIB sudah sepakat jika masih ada hal-hal yang perlu diakomodasi, maka ada ruangnya di regulasi," kata Amali.

Sebelumnya, beberapa kerusuhan terjadi di Liga 1 2023-2024. Mulai dari pekan perdana dalam laga Persis Solo vs Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada 1 Juli; pekan kedua PSM Makassar vs Dewa United di Stadion B.J. Habibie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, pada 8 Juli; hingga yang terakhir pada pekan ketiga dalam duel Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, pada 15 Juli lalu.

Sejauh ini, hukuman yang diberikan baru sebatas denda dan larangan penggunaan atribut serta datang ke stadion bagi penonton tim tamu.

Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus