Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2015 lalu, Ronaldinho dikabarkan mengalami kebangkrutan, sampai-samai membuat dia tak dapat menjual properti miliknya. Bahkan kini dia dicekal ke luar negeri seiring dengan disitanya paspor Spanyol dan Brazil miliknya karena legenda sepak bola itu mempunyai banyak kewajiban yang belum dia bayar.
Kewajiban yang dimaksud adalah denda yang harus dia bayar akibat ketidakmampuannya melunasi utang pembangunan dermaga di rumah danaunya di Brazil. Denda yang disebabkan karena pembangunan rumah danau itu di atas area yang dilindung, sehingga menjadi ilegal. Proyek Ronalhinho bersama saudara laki-lakinya Roberto Assis itu akhirnya digugat di pengadilan dan dendanya mencapai 2,06 juta Poundsterling atau sekitar Rp 34,31 miliar.
Hingga saat ini belum ada keterangan pasti, baik dari pengadilan maupun dari kuasa hukum Ronaldinho. Pengadilan mengatakan bahwa data tersebut bersifat rahasia, sementara pengacara Ronaldinho memilih bungkam.
Tak hanya denda akibat pembangunan rumah danau itu, dilansir dari thesun.co.uk mantan pemain berusia 39 tahun tersebut kabarnya juga terlilit denda sebesar 1,69 juta Poundsterling atau sekitar Rp 28,9 Miliar karena banyak pajak yang tidak bisa dia lunasi pembayarannya.
Kondisi keuangan Ronaldinho yang mengenaskan saat ini juga dipicu oleh gaya hidup mewahnya yang perlahan menyebabkan isi rekeningnya menipis. Pada November 2018, isi rekening Ronaldinho disebut tinggal tersisa US$ 9.45 atau sekitar Rp 133.300 saja.
Terkait kabar pencekalannya ke luar negeri, hal itu bisa menjadi penghalang mantan pemain tim nasional Brazil itu tampil di ajang amal The Game of Champions di Frankfurt, Jerman pada 17 November mendatang. Acara tersebut merupakan ajang untuk menggalang dana guna membantu anak anak yang kurang beruntung. Pada acara tersebut Ronaldinho rencana akan bermain untuk Tim Rene Adler All – Stars.
Apa yang dialami Ronaldinho pascapensiun dari dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya itu juga terjadi pada sejumlah pesepak bola lain. Berbagai motif menjadi penyebab harta mereka habis setelah menggantungkan sepatu. Salah satunya adalah Emmanuel Eboue. Dilansir sportskeeda.com, Eboue bahkan dikabarkan hampir saja mengakhiri hidupnya lantaran kesulitan finansial.
Kesulitan ekonomi itu dialami Eboue setelah bekas bintang Arsenal tersebut bercerai dari istrinya pada 2017. Perceraian ini mengakibatkan harta serta hak asuh anaknya jatuh ke tangan mantan istrinya. Rumah yang menjadi tempat tinggal pun ikut diserahkan.
Eboue mengatakan dirinya tidak melakukan pembelaan lantaran tak mempunyai uang untuk membayar jasa pengacara. “Semoga Tuhan membantu saya. Hanya dia yang dapat membantu menghilangkan (keinginan bunuh diri) itu dari pikiran saya," katanya. "Sungguh sangat menyakitkan (tidak bisa melihat anak-anaknya). Mereka biasa menelepon, tapi sekarang, tidak ada kontak. Rasanya sakit sendirian tanpa mereka."
THE SUN | SPORTSKEEDA | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini