Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Spanyol

Ronaldo Ogah Jadi Pelatih, Ingin 'Hidup Seperti Raja'  

Ronaldo tak mau jadi pelatih setelah pensiun. Ia mengaku ingin "hidup seperti raja".

3 Januari 2016 | 23.13 WIB

Cristiano Ronaldo berpose dalam pemutaran film biografinya,  "Ronaldo," di London, 9 November 2015. Joel Ryan/Invision/AP
Perbesar
Cristiano Ronaldo berpose dalam pemutaran film biografinya, "Ronaldo," di London, 9 November 2015. Joel Ryan/Invision/AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -- Pemain Terbaik Dunia, Cristiano Ronaldo, mengaku ingin "hidup seperti raja" ketika tidak lagi berkarier sebagai pemain. Ia menolak pekerjaan kepelatihan saat sudah gantung sepatu.

Dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol, El Mundo, pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Real Madrid itu mengakui sepak bola tidak selalu memikatnya.

"Saya menjalani kehidupan papan atas, tapi saya kira saya akan lebih menikmatinya ketika saya menyelesaikan karier saya, ketika saya memiliki waktu untuk melakukan apa yang saya sukai," kata Ronaldo.

"Sabtu ini ada pertandingan tinju di Las Vegas dan saya akan senang membawa teman-teman dan keluarga saya untuk menontonnya, tetapi saya tidak dapat melakukannya karena saya tidak punya waktu."

Ronaldo adalah atlet dengan bayaran tertinggi peringkat ketiga di dunia versi majalah bisnis AS, Forbes, dengan pendapatan tahunan US 80 juta.

Pria 30 tahun itu percaya akan terus mengerjakan mereknya saat sudah pensiun dari bermain, ketimbang profesi yang lebih tradisional: menjadi pelatih.

"Jika Anda bertanya kepada saya sekarang, apakah saya ingin menjadi pelatih, saya akan menjawab tidak. Begitu pula direktur olahraga atau presiden klub," kata Ronaldo. "Sejak saya berusia 27 tahun, saya telah memiliki produk pakaian-pakaian saya dan saya ingin merek itu terus berkembang karena sepak bola akan berakhir dalam lima, enam, tujuh, atau sepuluh tahun."

Kesuksesan kapten Portugal itu juga memicu kritik terhadap saat-saat dirinya bersikap egoistis. Keputusan Ronaldo untuk merayakan ulang tahun ke-30-nya hanya beberapa jam setelah Madrid kalah 0-4 dari Atletico Madrid pada derby ibu kota, Februari 2015, mendominasi halaman-halaman depan surat kabar Spanyol selama beberapa pekan. 

Kini, meski mengakui pernah melakukan beberapa kesalahan, Ronaldo percaya bahwa kepercayaan dirinya telah membentuk bakatnya tiga kali menjadi Pemain Terbaik Dunia, demikian AFP menulis.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus