Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Inggris

Suporter Arsenal di Singapura Dihukum Setelah Ancam Pemain Brighton

Seorang suporter Arsenal asal Singapura meneror penyerang Brighton & Hove Albion di dunia maya setelah The Gunners kalah 1-2 pada Juni 2020.

7 Juli 2021 | 14.05 WIB

Pemain Brighton Neal Maupay. REUTERS/Tim Keeton
Perbesar
Pemain Brighton Neal Maupay. REUTERS/Tim Keeton

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang suporter Arsenal asal Singapura, Derek Ng De Ren, disebut mendapatkan hukuman sembilan bulan masa percobaan karena terbukti bersalah mengancam akan membunuh pemain Brighton and Hove Albion, Neal Maupay, dan keluarganya. Ancaman itu dilakukan Derek melalui media sosial saat Brighton mengalahkan Arsenal 2-1 pada laga Liga Inggris akhir Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pada laga yang berlangsung di Stadion AMEX itu, The Gunners sempat unggul lewat gol Nicolas Pepe pada menit ke-68. Brighton menyamakan kedudukan tujuh menit berselang lewat gol Lewis Dunk. Maupay membalikkan keadaan setelah mencetak gol pada masa tambahan waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Derek menganggap Maupay sebagai biang kekalahan tim kesayangannya. Derek juga menuding top skor Brighton musim lalu itu sengaja mencederai penjaga gawang Bernd Leno sebelum mencetak gol.

Dia pun membombardir akun Instagram Maupay dengan pesan ancaman. Tak hanya sekali, Derek mengirimkan berbagai pesan ancaman dalam beberapa hari setelah pertandingan itu melalui media sosial Instagram.

Hal itu kabarnya membuat Maupay dan keluarganya mengalami tekanan. Mereka disebut sempat ketakutan keluar rumah selama seberapa saat. Maupay lantas memblokir akun Instagram yang digunakan Derek.

Tak puas sampai di situ, Derek disebut membuat akun Instagram baru dan terus meneror Maupay hingga si pemain melaporkan masalah ini kepada otoritas Liga Inggris dan FA, PSSI-nya Inggris, yang kemudian mengidentifikasi Derek berasal dari Singapura.

FA mengadukan masalah ini ke aparat penegak hukum di Singapura pada Agustus tahun lalu. Pada awal tahun ini, Derek yang masih berusia 19 tahun ditangkap.

Pengadilan Singapura akhirnya memutuskan dia bersalah dan harus menjalani masa percobaan selama sembilan bulan. Dia juga harus menjalani kerja sosial selama 40 jam serta melakukan bimbingan konseling.

Derek pun disebut mendapatkan jam malam dimana dia tak boleh berada di luar rumah pada pukul 22.00 hingga 06.00 waktu setempat selama masa percobaannya itu. Ibunya disebut telaah membayar 5 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 53,7 juta sebagai jaminan anaknya akan menjalani kewajiban tersebut.

Hukuman kepada Derek itu dianggap sebagai sebuah pesan bahwa FA dan otoritas Liga Inggris serius dalam menangani ancaman kepada seluruh pemain di sana. Lebih dari setengah ancaman yang datang dari dunia maya, kabarnya berasal dari luar Inggris. Arsenal sendiri sempat mengutuk aksi suporternya yang dianggap berlebihan. Mereka menghimbau para suporter untuk menerima hasil pertandingan dengan lapang dada apa pun hasilnya.

THE STRAITS TIMES

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus