Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Wawancara Eksklusif Mesut Ozil: Soal Liga Champions, Indonesia, Menjadi Muslim

Mantan pemain Real Madrid Mesut Ozil mengunjungi Indonesia dalam rangka kolaborasi dengan Concave Indonesia.

27 Mei 2022 | 06.00 WIB

Aksi Mesut Ozil saat mendatangi Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 26 Mei 2022. Kedatangannya Ozil ke Indonesia untuk melakukan coaching clinic dengan 47 orang baik anak-anak maupun remaja.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Aksi Mesut Ozil saat mendatangi Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 26 Mei 2022. Kedatangannya Ozil ke Indonesia untuk melakukan coaching clinic dengan 47 orang baik anak-anak maupun remaja. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sepak bola asal Jerman, Mesut Ozil, hadir di Jakarta sejak Selasa, 26 Mei 2022. Kedatangannya dalam rangka kolaborasi dengan Concave Indonesia, sebuah perusahaan yang mengembangkan produk-produk olahraga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Selama dua hari di Indonesia, mantan pemain Real Madrid itu berkunjung ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan bertemu Menteri Sandiaga Uno. Ozil juga meluangkan waktu bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Stadion Gelora Bung Karno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ozil senang bisa datang ke Indonesia. "Kami sedang mengerjakan proyek bersama (dengan Concave). Saya juga tahu banyak penggemar olahraga di sini jadi memutuskan datang ke indonesia," kata dia, yang merupakan Creative Director Concave Asia.

Tempo berkesempatan mewawancarai pemain yang membantu Timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 ini. Berikut petikan wawancara lengkapnya:

Tempo: Apa alasan Anda datang ke Indonesia?

Mesut Ozil: Saya ada kerja sama dengan Concave. Kami sedang mengerjakan proyek bersama. Selain itu, saya mengetahui kalau di sini banyak sekali penggemar olahraga, jadi saya memutuskan datang ke Indonesia.

Ini kunjungan pertama Anda ke Indonesia?

Ini pertama kali saya ke Jakarta dan merasa menyenangkan sekali. Orang-orangnya sangat ramah dan makanannya juga beragam. Saya suka dengan makanan pedas di sini. Saya juga senang berada di jakarta dan bertemu dengan orang-orang untuk mengenal budaya di sini.

Wawancara Tempo dengan Mesut Ozil di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022. (Tempo/Aditya Satria)

Mengapa Anda ingin berkolaborasi dengan Concave?

Idenya utamanya ialah untuk membangun sebuah proyek bersama. Saya senang dengan hasil kerja sama dengan Concave dan kami juga tengah menantikan hasilnya di sini.

Siapa sosok yang paling berpengaruh dalam hidup dan karier Anda?

Pertama adalah keluarga, terutama ibu saya. Ia adalah orang yang paling berpengaruh dalam hidup dan karir saya. Dia selalu percaya dengan saya dan bisa menunjukkan jalan yang terbaik, tidak hanya sebagai pemain sepak bola, tapi juga sebagai manusia.

Dalam urusan sepak bola saya mengagumi Zinedine Zidane. Saat masih menjadi pesepak bola remaja, saya selalu melihat penampilannya. Dia begitu elegan di lapangan dan tahu ke mana harus berlari dan membawa bola. Sebagai pemain muda saya banyak melihat ke Zidane.

Apa momen terbaik Anda sebagai pemain sepak bola?

Sulit untuk mengungkapkannya. Sebagai pemain sepak bola ada kalanya kita berada di atas dan di bawah. Namun jelas momen kemenangan di Piala Dunia 2014 merupakan yang terbaik dalam hidup saya.

Sebagai seorang pesepak bola bisa memenangi trofi Piala Dunia merupakan sebuah mimpi dan pencapaian tertinggi. Menang di Piala Dunia adalah sesuatu yang paling besar dalam sepak bola. Saya bangga dengan itu.

Berikutnya ialah saat berada di Real Madrid. Ini pun momen terbaik karena Real Madrid adalah klub besar. Di sana saya bermain dan bersaing dengan para pemain terbaik di dunia.

Saya juga tidak bisa melupakan saat bersama Arsenal. Saya bisa dengan leluasa memberikan ide-ide dan yang terpenting kami bisa merebut 4 trofi Piala FA. Memang sulit untuk mengungkap momen terbaik dalam karir saya, tapi saya selalu menikmati bermain di klub mana pun karena itu akan menjadi pengalaman.

Anda kerap dipuji sebagai gelandang kreatif. Bisakah berbagi tip bagaimana menjadi gelandang mumpuni?

Bermain sebagai gelandang memang tidak bisa dilepaskan dengan bakat. Namun, hal terpenting adalah kerja keras. Bagi saya di atas dua hal itu yang paling penting ialah Anda harus percaya diri.

Sebagai pemain akan ada masa di mana berada dalam kondisi di atas atau di bawah. Pesan yang harus diingat ialah Anda harus percaya terus. Coba nikmati setiap laga dan jangan berhenti kerja keras makanya Anda bisa meraihnya.

Mesut Ozil saat wawancara dengan Tempo di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022. Foto: Tempo|Aditya Satria

Bagaimana prediksi Anda untuk laga final Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid?

Jelas saya berharap Real Madrid bisa mendapatkan yang terbaik. Ya, mereka bisa menang. Namun, Liverpool juga merupakan tim yang kuat. Mereka melewati musim ini dengan sangat baik. Tapi saya kira Real Madrid akan memenangkan laga.

Bagaimana pendapat Anda tentang Carlo Ancelotti dan Karim Benzema?

Dia (Carlo Ancelotti) adalah pelatih yang berkualitas dan berpengalaman. Apalagi dengan Real Madrid dia sudah memberikan gelar juara. Begitu juga dengan klub yang pernah dia tangani, seperti AC Milan.

Ditambah dengan kualitas pemain yang ada di Real Madrid, saya pikir dia punya peluang untuk memenangkan laga.

Sedangkan untuk Karim Benzema saya kira dia akan membawa pulang Golden Boot (gelar top skor Liga Champions). Dia tampil begitu bagus tidak hanya musim ini, musim lalu pun dia bermain bagus. Saya harap dia bisa mencetak gol saat final Liga Champions dan itu akan menjadi momen bagus, tidak hanya bagi dia tapi juga untuk Real Madrid.

Anda menjagokan siapa di Piala Dunia 2022?

Sulit untuk menentukan pemenang di Piala Dunia. Namun, saya (pernah) bermain untuk Timnas Jerman dan berharap mereka bisa menjadi yang terbaik dan beruntung. Di sisi lain, masih banyak teman-teman saya yang akan bermain di Piala Dunia.

Anda merupakan seorang Muslim. Sulitkah menjadi pemain sepak bola berstatus Muslim di Eropa?

Tidak ada yang sulit menjadi Muslim dalam olahraga sepak bola. Saya terlahir sebagai muslim dan akan selalu menjadi bagian diri saya. Saya juga senang menjadi seorang muslim.

Saya percaya sebagai muslim dan juga banyak pihak lain yang mungkin mengikuti apa yang saya sampaikan di media sosial. Seperti itulah, saya bangga sebagai Muslim.

Nama : Mesut Ozil
Kelahiran: Jerman, 15 Oktober 1988
Posisi : Gelandang serang
Klub

Schalke 04: 2006-2008
- 39 laga, 1 gol, 5 assist

Werder Bremen: 2008-2010
- 108 laga, 16 gol, 54 assist
- Juara Piala Jerman

Real Madrid: 2010-2013
- 159 laga, 27 gol, 80 assist
- Juara Liga Spanyol, juara Copa del Rey, juara Piala Super Spanyol

Arsenal: 2014-2021
- 254 laga, 44 gol, 77 assist
- 4 kali juara Piala FA

- Fenerbahce SK: 2021-
37 laga, 9 gol, 3 assist

Tim nasional Jerman:
- 92 laga, 23 gol, 40 assist
- Juara Piala Dunia 2014

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus