TEMPO.CO, Jakarta -- Luthfi Ardiansyah, sopir Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengaku sempat berpapasan dengan Angelina Sondakh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Saat itu, kata Luthfi, ia baru saja mengantarkan kardus berisi duit Rp 3 miliar ke politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, I Wayan Koster.
“Waktu keluar saya ketemu Angelina Sondakh. Saat itu saya di lorong dekat ruang kerja Pak Koster," kata Luthfi saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap Wisma Atlet Jakabaring, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI, Jumat, 27 Januari 2012.
Menurut Luthfi, sore itu sempat mengamati Angie yang dia kenal sebagai mantan Putri Indonesia masuk ke ruangan Koster. “Dia masuk ke ruangan yang baru saya keluar tadi,“ kata lelaki 27 tahun itu.
Sebelumnya Luthfi Ardiansyah mengaku dua kali mengantar kardus berisi duit ke Wayan Koster. Namun, menurut Luthfi, ia tidak bertemu langsung dengan Wayan di ruang anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat. "Uang yang dibungkus kardus itu saya antar ke lantai 6 gedung MPR/DPR, ke ruangan Pak Wayan Koster,” kata dia.
Luthfi mengaku tak tahu berapa jumlah duit yang dimasukkan ke dalam kardus printer tersebut. Ia mengaku hanya diminta Yulianis mengantar kardus itu ke Senayan. "Saya baru tahu ruangannya siapa (yang harus dituju) setelah sampai di lokasi,” ujarnya.
Yang membimbing Luthfi ke ruangan Koster adalah Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang. Sebab sebelum berangkat ia sudah diminta Yulianis untuk berkoordinasi dengan Rosa. Lewat layanan pesan pendek (SMS), Rosa kemudian menginstruksikannya untuk masuk ke ruangan Wayan Koster di Lantai 6.
Di ruangan Koster, Luthfi yang ditemani staf keuangan Grup Permai bernama Dewi ditemui seseorang yang tak ia ingat namanya. Orang itulah yang kemudian menerima kardus berisi duit dan menandatangani tanda terima. Adapun tanda terima tersebut kemudian ia serahkan kepada Yulianis.
Sorenya, pada hari yang sama, Luthfi kembali diperintahkan Yulianis mengantar duit ke Senayan. Kali ini duit dibungkus kardus rokok Gudang Garam. "Kalau enggak salah jumlahnya Rp 3 miliar, di dalam kardus yang ukurannya lebih besar dibanding kardus sebelumnya,” kata dia.
Kali ini, Luthfi tak lagi ditemani Dewi, melainkan dengan pegawai Grup Permai bernama Danang, dan seorang petugas keamanan perusahaan. Ia pun tak langsung menuju ruangan Koster, tapi terlebih dulu bertemu dengan seseorang di basement gedung MPR/DPR.
"Kami bertiga keluar mobil, lalu bertemu orang. Dia bertanya, 'Titipan Bu Rosa, ya?' Saya bilang iya. Kami lalu ke ruangan yang sama (ruangan Koster). Di situ kardusnya saya serahkan, kemudian saya tinggal,” kata Luthfi. Namun penjelasan Luthfi dibantah Nazar. "Semua itu tidak benar," ujarnya.
ISMA SAVITRI
Berita Terkait
Nazar Sebut Rp 30 Miliar untuk Pemenangan Anas
Sopir Yulianis Akui Antar Duit ke Wayan Koster
Okta Kerap Bertemu Anas di Grup Permai
Oktarina Pernah Dipaksa Nazar Jadi Direktur
Okta Juga Sebut Rp 30 Miliar ke Kongres Demokrat
Koster Disebut Terima Fee dari Proyek Universitas
Bercadar, Nazar Ragukan “Keaslian” Oktarina
Anas Tersudut, Demokrat Limbung
Yulianis Sebut Anggota DPR Kecipratan US$ 1,1 Juta
Yulianis: Saya Antar Uang ke Kongres Demokrat
Cara Nazar Angkut Duit Ke Kongres