Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Tuah Febriwansah atau Fachri, tersangka anggota ISIS yang ditangkap di Tangerang Selatan, ternyata sudah diintai selama delapan bulan oleh aparat kepolisian.
"Saya, setelah penangkapan tersangka, dipanggil Pak Kapolsek Cisauk. Beliau baru memberikan informasi kalau salah satu warga di kelurahan saya ada yang menjadi incaran pihak kepolisian," ujar Darmo Bandoro, lurah setempat, Senin, 23 Maret 2015.
Darmo mengatakan baru diberi tahu setelah penangkapan karena polisi tidak ingin informasi itu bocor. Itu sebabnya, dia tidak tahu ada warganya yang terlibat ISIS.
"Mungkin, pada saat awal-awal pemantauan, datanya belum lengkap, jadi baru ditangkapnya sekarang oleh pihak berwajib," ucapnya.
Darmo menuturkan tersangka yang juga seorang ustad itu tidak terlihat mengadakan kegiatan yang mencurigakan. Fachri sering menjadi penceramah serta menjadi imam masjid.
Fachri ditangkap oleh Densus 88 di rumahnya pada Sabtu sore, 21 Maret 2015. Densus 88 kemudian menggeledah rumah Fachri pada esok harinya, Minggu, 22 Maret 2015. Begitu ditangkap, sang istri langsung mengungsi.
Nur, tetangga Fachri, mengatakan murid mengaji Fachri bukanlah orang-orang kampungnya. "Suka ada yang datang ngaji sekitar pukul 15.00," ucapnya.
Nur berujar, saat belajar mengaji, pintu rumah Fachri biasanya terbuka. "Yang ikut ngaji bukan orang-orang kampung sini. Saya enggak merhatiin banget, sih, soalnya tidak mencurigakan," tuturnya.
Adapun Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan Fachri adalah pembuat dan pengunggah video pendidikan militer anak-anak oleh ISIS ke YouTube. Fachri juga spesialis di media sosial. "Ada juga beberapa situs yang bermuatan ancaman," ujar Unggung.
MUHAMMAD KURNIANTO | AFRILIA SURYANIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini