Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti menegaskan tak akan memberikan pengampunan atau amnesti kepada kelompok bersenjata di Poso. Menurut dia, kondisi di Posisi sangat berbeda dengan di Aceh maupun Papua.
"Poso itu tak terkait sengketa politik, tapi ideologi. Kalau Papua akan difasilitasi kepala daerah di sana," kata Badrodin usai melakukan rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Selasa 5 Januari 2015.
Menurut Badrodin, khusus untuk masalah di Papua, kepolisian saat ini tengah mempertimbangkan untuk melakukan proses dialog. Dia berharap kelompok bersenjata di Papua keluar dari persembunyiannya dan menyerahkan senjata mereka.
Badrodin mengakui jika proses dialog dengan kelompok bersenjata tidak mudah. Namun, jika mereka tetap melakukan kekerasan, Badrodin mengatakan kepolisian akan bertindak tegas. “Kalau mengenai adanya dialog itu nanti, saya juga belum bertemu orangnya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengajukan amnesti untuk pimpinan kelompok bersenjata di Aceh, Nurdin Ismail alias Din Minimi. Dia dan pengikutnya menyerahkan diri dengan syarat diberikan pengampunan oleh negara.
Ketika menyerahkan diri, Din Minimi mengajukan lima tuntutan. Amnesti bagi kelompok ini menjadi tuntutan terakhir dari lima keinginan Din.
FAIZ NASHRILLAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini