Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, Teguh, mengatakan ada dua organisasi massa yang diduga membekingi pedagang kaki lima di kawasan tersebut. Salah satu ormas tersebut, kata dia, merupakan tempat bernaung PP atau Pendi, terduga preman yang telah ditangkap oleh Polda Metro Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di sini ormas yang besar ada dua, BPPKB (Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar) Banten dan FBR (Forum Betawi Rempug),” kata Teguh saat ditemui di kantornya pada Jumat, 16 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teguh menyatakan, Pendi merupakan Ketua BPPKB di kawasan Pasar Induk Kramat Jati. Pendi, kata dia, merupakan pentolan yang baru dilantik pada 2025 ini. “Sehingga berani melawan sekuriti,” ujarnya.
Menurut pensiunan polisi berpangkat inspektur satu ini, anggota dua ormas tersebut menghilang dari Pasar Induk Kramat Jati selama seusai Polda Metro Jaya melakukan operasi penangkapan terhadap Pendi. Teguh mengatakan, markas milik organisasi BPPKB Banten di Pasar Induk Kramat Jati sudah dibongkar oleh petugas keamanan dan polisi. “Beberapa hari ini tidak berani muncul lagi,” kata dia.
Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya menangkap seorang preman berinisial PP yang diduga mengancam kepala sekuriti di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Kepala Sub Direktorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ressa Fiaedi Marabessy mengatakan penangkapan itu dilakukan di rumah kontrakan pelaku di Jalan Kramat Barat 21, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Tim berhasil mengamankan 1 orang pelaku atas nama PP alias Pendi," ujar Ressa melalui keterangan resmi pada Kamis, 15 Mei 2025.
Ressa mengatakan kasus ini bermula saat korban sedang duduk di Pos Pantau Pasar Induk Kramat Jati. Lalu, tiba-tiba pelaku dengan tanpa sebab mendorong korban dan mengatakan kalimat bernada ancaman.
Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, Teguh, mengklaim aktivitas preman di area pasar sudah tidak ada lagi setelah adanya operasi dari polisi. Selain menangkap PP, kata Teguh, polisi juga sempat menangkap beberapa anggota ormas lain di pasar tersebut.
“Sekarang sudah tidak ada lagi. Semoga seterusnya begitu,” kata Teguh.
Menurut Teguh, saat ini pengelola Pasar Induk Kramat Jati sedang melakukan penataan PKL secara bertahap. Sejumlah PKL yang berada di lokasi tak resmi bakal dipindahkan ke beberapa titik yang sudah dipersiapkan.