Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Pelaku Bom Polsek Astana Anyar, Agus Sujatno, Tak Suka Bersosialisasi

Agus Sujatno dan istrinya dikenal sebagai sosok yang tertutup dan tak suka bersosialiasi dengan tetangganya.

7 Desember 2022 | 19.18 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung adalah Agus Sujatno alias Abu Muslim. Sigit menjelaskan, Agus Sujatno merupakan mantan narapidana kasus terorisme. Foto: Istimewa
Perbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung adalah Agus Sujatno alias Abu Muslim. Sigit menjelaskan, Agus Sujatno merupakan mantan narapidana kasus terorisme. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Sukoharjo - Agus Sujatno, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Menurut informasi, Agus berprofesi sebagai tukang parkir di Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal itu diungkapkan sejumlah tetangga kos tempat Agus tinggal. Kos itu berada di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Agus tinggal di kosan itu bersama istrinya yang bernama Ruswati dan anaknya sejak September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Istrinya juga tertutup. Kalau suaminya (Agus Sujatno) keluar, istrinya tidak pernah keluar," ungkap Endang, salah seorang tetangga kos Agus Sujatno saat ditemui awak media di lokasi, Rabu, 7 Desember 2022.

Agus tak terlihat di kosannya beberapa waktu terakhir

Endang menuturkan beberapa waktu terakhir Agus yang memiliki nama lain Abu Muslim memang tidak terlihat di kos itu. Jika tetangga bertanya ke Ruswati, hanya dijawab bahwa suaminya sedang mencari pekerjaan di luar kota untuk mengumpulkan modal berjualan kue pukis.

"Kapan itu pernah pulang sebentar dan saya sempat bertemu, saya tanya 'Mas balik (pulang)', dia  hanya jawab,'Iya.' Tapi setelah itu tidak bicara lagi, ya orangnya kan memang pendiam dan tertutup. Sini mau tanya-tanya juga segan," kata Endang. 

Istri Agus menangis setelah tahu suaminya tewas lalu pergi

Pada Rabu pagi tadi, tidak beberapa lama setelah kejadian bom Polsek Astana Anyar, Endang mengungkap beberapa tetangga kos mendengar Ruswati menangis di dalam kamarnya. 

Mendengar tangisan itu, Endang menceritakan, dirinya dan beberapa tetangga mengambil inisiatif untuk bertanya kepada Ruswati.. 

"Saya tanya mbaknya kenapa? Dia lalu menunjukkan gambar (foto melalui layar ponsel)," kata Endang. 

Gambar yang ditunjukkan Ruswati, menurut Endang adalah foto Agus Sujatno dalam kondisi bersimbah darah, Endang mengaku sempat mengira Agus mengalami kecelakaan sehingga meminta Ruswati agar bersabar. Setelah itu Ruswati kembali masuk ke kamar kosnya. 

Seorang tetangga Agus yang enggan disebutkan namanya menuturkan tak lama setelah itu Ruswati dijemput beberapa orang dan pergi dari kosnya.

"Nggak tahu siapa, mungkin temannya. Ada dua orang yang jemput. Tapi saya tidak tahu mereka pergi kemana karena tidak bilang. Memang selama ini mereka (keluarga Agus Sujatno) tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga," ungkap tetangga itu. 

Kronologi bom Polsek Astana Anyar

Peristiwa bom Polsek Astana Anyar terjadi pada Rabu pagi tadi sekitar pukul 08.15 WIB. Agus Sujatno disebut datang menggunakan motor berwarna biru. Dia memaksa masuk ke area Polsek saat sejumlah anggota polisi sedang melakukan apel pagi. 

Agus sempat dicegah oleh seorang anggota polisi yang berjaga namun dia malah mengacungkan golok. Dia pun disebut langsung meledakkan diri. 

Selain menewaskan Agus, peristiwa itu juga membuat seorang anggota polisi dengan nama Aiptu Agus Sopyan meninggal. Sebanyak 10 korban lainnya mengalami luka dengan skala ringan hingga berat. Terdapat pula seorang warga sipil bernama Nurjanah yang mengalami luka karena dia saat itu tengah melintas di depan Polsek Astana Anyar. 

Polisi menyatakan Agus Sujatno merupakan mantan narapidana teroris yang terlibat dalam aksi bom panci di Cicendo, Bandung pada 27 Februari 2017. Dia sempat mendekam dalam Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan sebelum akhirnya bebas pada 2021. Agus disebut sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulat yang telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah pada 2018.

 

Septhia Ryanthie

Septhia Ryanthie

Sebelum bergabung dengan Tempo sebagai kontrubutor di Surakarta, ia wartawan Solopos pada 2006-2018. Menyelesaikan studi magister manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (YKPN) Yogyakarta pada 2006

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus