Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar kembali menemukan 17 jasad umat Hindu di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

27 September 2017 | 11.41 WIB

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Perbesar
Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Militer Myanmar kembali menemukan 17 jasad umat Hindu di sebuah kuburan massal di negara bagian Rakhine. Penemuan jasad ini terjadi sehari setelah penemuan 28 jenazah perempuan dan anak-anak laki-laki warga Hindu di 2 kuburan massal. Kelompok pemberontak Rohingya, ARSA diduga pelakunya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"17 mayat lagi ditemukan," kata seorang juru bicara pemerintah untuk Zaw Htay, seperti yang dilansir Straits Times pada 26 September 2017.

Baca: Polisi Myanmar Tuding ARSA Bunuh 28 Warga Hindu

Foto yang diunggah oleh Komite Informasi Myanmar menunjukkan 17 jasad itu tergeletak dalam posisi dua baris  dengan beralaskan daun di rumput pada 25 September 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rakhine Utara telah dilanda kekerasan komunal sejak gerilyawan Rohingya melakukan serangan mematikan ke pos polisi pada 25 Agustus 2017, yang memaksa warga sipil mengungsi meninggalkan rumah mereka.

Lebih dari 430.000 etnis minoritas muslim Rohingya telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh dari operasi militer yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai kampanye pembersihan etnis.  Selain Rohingya,  warga Hindu juga  terusir dari rumah mereka  dan mengklaim diserang oleh ARSA.

Baca: Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pemimpin Hindu, Ni Maul, yang juga berpartisipasi dalam misi pencarian militer dan polisi mengatakan, mayat yang baru ditemukan berusia antara 30 dan 50 tahun. "Kami masih melakukan misi pencarian bersama dengan militer dan polisi, karena kami percaya lebih dari 100 orang tewas pada saat bersamaan," katanya.

Kha Maung Seik,  umat Hindu yang menjadi korban kekerasan milisi ARSA mengatakan,  milisi ARSA menyerbu ke komunitas mereka pada 25 Agustus 2017, menewaskan banyak orang dan membawa sebagian lainnya ke dalam hutan. Mereka juga menunjukkan daftar berisi nama-nama 102 orang dari dua desa yakni desa Ye Baw Kyaw dan  desa  Tsaung Ywar. Pemerintah Myanmar yang memblokir akses ke zona konflik, membuat sulit verifikasi berbagai tuduhan itu.
STRAITS TIMES | TODAY ONLINE | YON DEMA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus