Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Mahfud Sebut Dakwah yang Lentur dan Dekat dengan Budaya Lokal Jadi Kunci NU Bertahan 100 Tahun

Mahfud MD mengatakan dakwah yang lentur dan mampu menyesuaikan kebutuhan masyarakat menjadi kunci bagi Nahdlatul Ulama (NU)

22 Januari 2023 | 18.05 WIB

Menkopolhukam Mahfud MD saat ditemui usai pelantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 19 Desember 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Menkopolhukam Mahfud MD saat ditemui usai pelantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 19 Desember 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan dakwah yang lentur dan mampu menyesuaikan kebutuhan masyarakat menjadi kunci bagi Nahdlatul Ulama (NU) untuk bisa bertahan hingga hampir 100 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Selama puluhan tahun NU berhasil membangun keislaman dan keIndonesiaan secara harmonis," kata Mahfud MD di sela-sela kegiatan Jalan Sehat 1 Abad Nahdlatul Ulama bersama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Surakarta, Ahad 22 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Mahfud, dakwah yang disampaikan Nahdliyin selalu mendekati budaya, sehingga dapat diterima di kehidupan masyarakat.

"Dakwah NU itu mendekatkan pada apa yang dihayati sebagai budaya masyarakat, kemudian diberikan ruh keislaman. Itu sebabnya NU semakin besar dan diterima dalam kehidupan masyarakat," jelasnya.

Di satu sisi, katanya, NU membangun keislaman dan keIndonesiaan secara harmonis. Di sisi lain, organisasi tersebut juga memiliki tantangan yaitu munculnya gerakan anti-Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), misalnya gerakan ideologi transnasional baik liberalisme, kapitalisme, atau islamisme yang ingin dipaksakan ke Indonesia.

"NU sebagai salah satu pilar penting berdirinya NKRI. Oleh sebab itu, komitmen NKRI harga mati harus tetap tumbuh di NU dan tetap kuat," tegasnya.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menegaskan bahwa sebagai ormas Islam terbesar, NU harus tetap mengemban semangat keIndonesiaan di mana Indonesia dianggap sebagai negara kosmopolit.

"NU sebagai jamiyah itu dinamis, selalu bisa mengikuti perkembangan zaman bahkan perkembangan politik nasional dan ikut menjaganya," ujar Mahfud.

Baca: Yenny Wahid Minta Calon Pemimpin Tak Gunakan Isu Politik Identitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus