Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Jokowi: Harus Optimistis

Prabowo menyampaikan lewat pidatonya bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Jokowi sempat tertawa kecil saat menanggapinya.

21 Maret 2018 | 22.48 WIB

Presiden Joko Widodo disambut dengan gembira oleh Warga Indonesia di Australia atas kedatangannya di Sydney, Australia, 16 Maret 2018. Kedatangan Presiden Indonesia, Joko Widodo ke Australia guna menghadiri ASEAN-Australia Special Summit. FOTO/Biro Pers Setpres
Perbesar
Presiden Joko Widodo disambut dengan gembira oleh Warga Indonesia di Australia atas kedatangannya di Sydney, Australia, 16 Maret 2018. Kedatangan Presiden Indonesia, Joko Widodo ke Australia guna menghadiri ASEAN-Australia Special Summit. FOTO/Biro Pers Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia harus optimistis menatap masa depan. Hal ini disampaikan Jokowi untuk menanggapi pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan Indonesia akan bubar pada 2030.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"He he. Kita memandang ke depan itu dengan rasa optimisme," kata Jokowi seusai menghadiri acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di Jakarta Convention Centre pada Rabu, 21 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandangan optimistis itu, kata Jokowi, akan memberikan sebuah harapan yang lebih baik kepada anak-anak muda dan rakyat Indonesia.

Menurut Jokowi, meski tantangan yang dihadapi bangsa tidak mudah tapi tetap harus menunjukkan pikiran positif. "Sesulit apa pun hambatan yang ada harus ada rasa optimisme, rasa harapan lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya, dalam sebuah potongan video yang diunggah oleh akun Facebook resmi Partai Gerindra, Prabowo tampak berapi-api saat berpidato. Ia mengatakan sudah ada kajian di negara-negara lain yang menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030.

Prabowo menilai hal itu bisa terjadi lantaran elite Indonesia saat ini tidak peduli meskipun 80 persen tanah di Indonesia dikuasai oleh 1 persen rakyat. Begitupun saat sebagian besar kekayaan Indonesia diambil di luar negeri.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo pun sempat mempertanyakan dasar argumen Prabowo dalam pidatonya itu. Ia menjelaskan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini justru ingin menjadikan Indonesia diperhitungkan di tingkat dunia, terutama saat masuk usia 100 tahun Indonesia Merdeka pada 2045.

"Tahun 2045 Indonesia emas. Justru upaya-upaya (pemerintah) itu menuju ke sana," kata Johan pada siang tadi.

Menurut Johan, banyak kajian dan analisa tentang bagaimana perkembangan Indonesia ke depan. Justru, kata dia, pakar-pakar ekonomi dari asinglah yang mengeluarkan optimisme atas kemajuan Indonesia itu.

Salah satu bukti negara ini berkembang baik adalah Indonesia dinobatkan sebagai negara kedua terbaik untuk berinvestasi di dunia oleh US News. Indonesia hanya kalah oleh Filipina. "Ini kan parameter menuju negara lebih baik, bukan sebaliknya. Bahwa ada kemudian yang punya pendapat lain, silakan ditanya ke yang berpendapat 2030 itu negara bubar," ujarnya.

Namun Johan memaklumi andai yang disampaikan Prabowo diperkuat dengan data-data yang valid. Hal ini, kata dia, bisa menjadi bahan pembelajaran. "Tapi kejadian yang sebenarnya anda bisa melihat sendirilah," kata dia.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus