Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Chicago- Studi terbaru mengungkapkan kemungkinan bagi kota untuk meningkatkan pengguna sepeda tanpa menghabiskan banyak uang pada sepeda atau stasiun sepeda. Studi ini dilakukan oleh peneliti University of Chicago Booth School of Business Amerika Elena Belavina bersama Karan Girotra dan Ashish Kabra dari INSEAD The Business School for the World Prancis untuk menjawab kemungkinan meningkatkan jumlah pengguna sepeda tanpa banyak menghabiskan uang untuk sepeda.
“Jawabanya simpel, mendesain ulang jaringan yang dilintasi sepeda,” kata Elena Belavina dalam hasil penelitian yang dipublikasikan Chicago Booth Research Paper pada 18 Maret 2015.
Mereka menghabiskan waktu empat bulan di Paris untuk mengamati Velib, sistem sewa sepeda untuk umum yang kini memiliki sekitar 18 ribu sepeda dan 1.230 stasiun sepeda. Sejak dilauncing pada 2007 lalu, rata-rata jumlah pengguna sepeda mencapai 85.811 per hari pada 2011. Sistem sepeda untuk melayani transportasi jarak pendek ini dioperasikan oleh perusahaan periklanan JCDecaux. Nama Velib diambil dari kata Prancis vélo, sepeda, dan liberté, kebebasan.
Peneliti mempelajari efek aksesibilitas stasiun bagi pengayuh, berapa jauh para komuter harus berjalan untuk mencapai stasiun sepeda, ketersedian sepeda di stasiun, dan kemungkinan menemukan sepeda di stasiun. Tim mengamati 349 stasiun sepeda setiap dua menit dan pada akhirnya mengumpulkan total 22 juta data snapshot atau setara dengan 2,5 juta perjalanan sepeda.
Studi bertajuk Bike-Share Systems: Accessibility and Availability menunjukkan bahwa memendekkan 10 persen jarak tempuh perjalanan ke statiun sepeda dapat meningkatkan jumlah penumpang sampai 6,7 persen. Sedangkan meningkatkan 10 persen kesetersediaan sepeda dapat meningkatkan jumlah penggowes hampir 12 persen. Dengan mengambil preferensi komuter dalam hitungan ini, sistem sewa sepeda di pusat kota Paris dapat meningkatkankan jumlah penggowes 29,4 persen.
Penelitian ini menyumbangkan perubahan cara pandang operator sepeda dalam upaya meningkatkan pengguna alat transpartasi yang ramah lingkungan tersebut. “Operator lebih menfokuskan pada desain sepeda dan teknologi,” kata Belavina. “ Hampir tidak ada yang menganalisis dari aspek operasional seperti lokasi stasiun dan motivasi komuter untuk mencari atau menghindari penyewaan sepeda publik.”
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pertama untuk mengukur kemungkinan menaikan penumbang tanpa dibebani dengan tambahan dana.
Sistem sewa sepeda di kota-kota besar sudah dimulai sejak 1950-an. Konsep transportasi jangka pendek ini diperbarui dengan mengintegrasikan dalam perencanaan tata kota beberapa dedake yang mulai di Paris. Sejak itu, Chicago, New York, London, Barselona, Shanghai, Wuhan, dan Hangzhou memberlakukan dalam sistem sewa sepeda skala besar. Kini di seluruh dunia sistem sewa ini melibatkan 517 ribu sepeda dengan 530 sistem.
SCIENCE DAILY | AHMAD NURHASIM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini