Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Spanyol

Benitez Dipecat Real Madrid, Ini 5 Kesalahannya  

Real Madrid memecat Rafael Benitez dan menggantinya dengan Zinedine Zidane.

5 Januari 2016 | 14.11 WIB

Pelatih baru Real Madrid, Rafael Benites menghadiri konferensi pers di stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 3 Juni 2015. Menjadi pelatih Real Madrid, Benitez berencana akan memboyong 4 pemain, yakni David de Gea, Paul Pogba, Marco Verratti dan Rahe
Perbesar
Pelatih baru Real Madrid, Rafael Benites menghadiri konferensi pers di stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 3 Juni 2015. Menjadi pelatih Real Madrid, Benitez berencana akan memboyong 4 pemain, yakni David de Gea, Paul Pogba, Marco Verratti dan Rahe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rafael Benitez akhirnya dilengserkan dari kursi pelatih tim utama Real Madrid setelah hanya bekerja tujuh bulan untuk melakoni 25 laga. Ia digantikan legenda klub itu, Zinedine Zidane.

Pada awal musim ini Benitez dipercaya oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez, untuk menorehkan prestasi di klub tempat ia mengawali karier kepelatihannya. Namun mantan pelatih Liverpool dan Chelsea itu justru membuat kesalahan hingga terpaksa dilengserkan. Berikut lima kesalahan Benitez seperti dilansir AFP:

1. Ruang ganti tak harmonis
Benitez sebenarnya diboyong presiden klub Florentino Perez untuk membuat skuad Real Madrid menjadi lebih disiplin selepas era kepelatihan Carlo Ancelotti yang cenderung lembut kepada pemain. 
Namun gaya agresif Benitez di ruang ganti malah membuat bintang Madrid, seperti Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos, berbalik terus-terusan memuji Ancelotti.

2. Kalah di laga besar
Rasanya tidak adil jika Benitez dipecat setelah memberikan 17 kemenangan dan hanya tiga kali kalah dalam 25 laga. Namun Real Madrid menuntut tidak hanya sekadar menang, tetapi juga mampu menundukkan tim raksasa Spanyol. 
Benitez ternyata tidak berdaya saat Los Galacticos kalah 0-4 di kandang Barcelona pada bulan November, serta gagal mengalahkan Atletico Madrid, Villarreal, Sevilla, dan Valencia sehingga tertinggal empat poin dari Atletico dalam perburuan gelar.

3. Gangguan luar lapangan 
Terlepas dari masalah di dalam lapangan hijau, Benitez juga ikut berkomentar pada konferensi pers dalam masalah pelanggaran yang dilakukan pemain bintangnya. 
Benitez mendukung Karim Benzema yang menghadapi tuduhan pemerasan video seks yang melibatkan sesama anggota timnas Prancis, Mathieu Valbuena.
Sementara itu, playmaker asal Kolombia, James Rodriguez, juga terpaksa absen di pertandingan terakhir Benitez yang berakhir imbang 2-2 atas Valencia setelah berurusan dengan polisi akibat mengebut hingga 200km/jam.

4. Tersingkir dari Copa del Rey
Wajar bila klub lain terdepak dari Copa del Rey akibat kekurangan biaya untuk merekrut pemain. Namun Real Madrid sebagai klub terkaya di dunia justru tersingkir dari Copa del Rey akibat kesalahan administratif karena Benitez menurunkan pemain yang tidak berhak tampil di leg pertama melawan Cadiz bulan lalu.
Denis Cheryshev yang mencetak gol pada laga itu semestinya tidak dimainkan Benitez karena sedang diskors akibat akumulasi kartu kuning saat masih memperkuat Villarreal pada musim lalu. 
Ini adalah kedua kalinya Benitez tersingkir dari Piala dengan cara memalukan setelah Valencia dicoret pada tahun 2001 karena terlalu banyak menyertakan pemain dari luar Eropa.

5. Taktik cenderung bertahan
Satu hal lagi yang menjadi kesalahan Benitez sejak awal melatih Real adalah menerapkan taktik bertahan yang tidak sesuai dengan filosofi permainan menyerang Los Blancos. Pemain-pemain kreatif, seperti James Rodriguez dan Isco, justru dipinggirkan. Akibatnya, Benitez tidak menemukan keseimbangan yang tepat karena kendati para penyerang bermain subur, mereka juga kebobolan 18 gol dalam 11 pertandingan terakhir.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus